Perang Iran dengan Penjajah Israel, Ekonom Sebut Kondisi yang Tidak Pasti Akan Menambah Beban Baru untuk Masyarakat Indonesia

Ket. Foto: Ekonom Menyatakan Jika Kondisi yang Tidak Pasti Terkait Perang Iran dengan Penjajah Israel Akan Menambah Beban Baru untuk Masyarakat Indonesia
Ket. Foto: Ekonom Menyatakan Jika Kondisi yang Tidak Pasti Terkait Perang Iran dengan Penjajah Israel Akan Menambah Beban Baru untuk Masyarakat Indonesia Source: (Foto/X/@IDF)

Ekonomi, gemasulawesi – Ekonom pendiri Indef yang juga merupakan politikus sekaligus guru besar, Profesor Didik J Rachbini, M.Sc., Ph.D, menyatakan jika dampak perang antara Iran dengan penjajah Israel untuk Indonesia adalah kondisi yang tidak pasti akan menambah beban baru untuk masyarakat.

Menurut Profesor Didik J Rachbini, M.Sc., Ph.D, menyebutkan jika untuk Indonesia, khususnya untuk presiden baru terpilih, kondisi tersebut dapat membuat berantakan dalam menjalankan kebijakan ekonominya.

Profesor Didik J Rachbini, M.Sc., Ph.D menegaskan jika pemerintah sebaiknya melupakan sasaran pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta angan-angan dalam kampanye.

Baca Juga:
Konflik Penjajah Israel dengan Iran, Erick Thohir Sebut Direksi BUMN Diharapkan Dapat Memprediksi Situasi untuk 5 Bulan ke Depan

“Sebaiknya fokus saja pada daya tahan masyarakat dan juga daya beli masyarakat Indonesia, serta menahan agar tidak terjadi angka pengangguran yang besar,” katanya.

Dalam keterangannya hari ini, 18 April 2024, Didik menerangkan jika kebijakan yang utama untuk melindungi golongan bawah yang rentan adalah kebijakan menjaga inflasi dan juga menjaga harga-harga kebutuhan pokok.

“Diperlukan adanya antisipasi kebijakan ekonomi dan juga politik dalam konflik Iran dengan penjajah Israel,” katanya.

Baca Juga:
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Melemah, Ekonom Sebut OJK Perlu Memperhatikan Kondisi Individual Bank dalam Negeri

Didik juga mengungkapkan jika serangan balasan yang mengejutkan dari Iran terhadap penjajah Israel membuat dunia terkejut.

“Hal lainnya yang terjadi adalah meningkatkan eskalasi politik di kawasan Timur Tengah,” ujarnya.

Didik menegaskan jika perang tersebut pasti akan memberikan dampak yang luas pada perekonomian Indonesia dan dunia yang harus diantisipasi dengan kebijakan.

Baca Juga:
Selama Nilainya 1500 USD, Menteri Perdagangan Meminta Bea Cukai untuk Segera Melepaskan Barang Kiriman Pekerja Migran yang Tertahan

Menurut Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D, meskipun eskalasi lanjutan antara keduanya belum ada kepastian hingga kini, faktor yang mendamaikan antara Iran dengan penjajah Israel sejujurnya hampir tidak ada sama sekali sehingga menjadi kemustahilan akan segera berhenti.

“Dan oleh karena itu, maka antisipasi mitigasi kebijakan perlu untuk dirumuskan dan dijalankan dengan kondisi lingkungan yang tegang akibat konflik tersebut,” ucapnya.

Didik juga menyampaikan pemerintah Indonesia perlu untuk mengutamakan 3 kebijakan untuk menjaga dan juga melindungi golongan bawah dan juga rentan.

Baca Juga:
Akibat Serangan Balasan Iran ke Penjajah Israel, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Mengalami Penurunan pada Hari Selasa

“Seperti pemerintah harus berusaha keras mengendalikan harga-harga barang agar daya beli masyarakat tidak turun, kebijakan fiskal dan juga mempertahankan produktivitas dan dunia usaha di dalam negeri,” jelasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Alami Pelemahan, Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Dilaporkan Tembus hingga 16 Ribu

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan hingga menembus 16 ribu rupiah per dolar AS.

Hingga Akhir Bulan Maret 2024, Jumlah NIK yang Dipadankan dengan NPWP Telah Mencapai 67,4 Juta

Direktorat Jenderal Pajak mengungkapkan jika hingga akhir bulan Maret 2024, jumlah NIK yang telah dipadankan dengan NPWP mencapai 67,4 juta.

Periode Libur Lebaran, Kemenparekraf Proyeksikan Perputaran Ekonomi di Sektor Pariwisata Capai 276,11 Triliun Rupiah

Kemenparekraf menyampaikan jika perputaran ekonomi di sektor pariwisata saat musim libur Lebaran dapat mencapai 276,11 triliun rupiah.

Terjadi Peningkatan Produksi Beras di Domestik, BPS Sebut Tekanan Inflasi Beras pada Bulan Maret 2024 Mulai Melemah

BPS menyebutkan tekanan inflasi beras di bulan Maret tahun 2024 semakin melemah dikarenakan terjadi peningkatan produksi beras di domestik.

Khususnya di Pulau Jawa dan Sumatera, Mendag Sebut Sebagian Besar Harga Pangan Cenderung Turun Menjelang Lebaran

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyebutkan jika sebagian besar harga pangan menjelang Lebaran cenderung turun.

Berita Terkini

wave

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.

Perampokan Rumah Kosong di Duren Sawit, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Polisi tangkap dua pelaku perampokan rumah kosong di Duren Sawit, dalami dugaan senjata api, dan buru dua pelaku lain.


See All
; ;