Sumatera Barat, gemasulawesi - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi area terdampak bencana longsor dan banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
Kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bertujuan untuk meninjau langsung proses pembersihan puing yang sedang dilakukan oleh anggota TNI dari berbagai matra dan tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Dalam kunjungannya pada Selasa, 21 Mei 2024 hari ini, Presiden Jokowi memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah penanganan bencana yang telah dilakukan di Sumatra Barat, termasuk di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Langkah-langkah tersebut mencakup evakuasi korban, penanganan pengungsi, serta pembangunan infrastruktur darurat seperti jalan dan jembatan sementara.
"Pembangunan jalan dan jembatan darurat semuanya sudah dilakukan dan masih ada 1-2 yang masih dalam proses, ini yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media yang hadir di lokasi.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan bahwa proses penanganan bencana sudah memasuki hari ke-11 dan semuanya berjalan dengan lancar.
Tim gabungan terus fokus pada pencarian korban yang masih hilang dan pembersihan material bencana yang tersebar di wilayah terdampak.
Sementara itu, Kepala Basarnas, Kusworo, menambahkan bahwa saat ini masih terdapat 11 korban yang masih belum ditemukan.
Sedangkan korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 61 orang, di mana 59 di antaranya sudah teridentifikasi dan dua lainnya belum teridentifikasi.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam.
Di sana, mereka berinteraksi dengan para pengungsi, terutama anak-anak yang menjadi korban bencana.
Presiden Jokowi juga menyerahkan secara simbolis santunan duka kepada warga terdampak yang rumahnya hancur akibat bencana.
"Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya," jelasnya.
Presiden Jokowi juga memaparkan bahwa terdapat 625 rumah yang rusak akibat bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Sumatra Barat, di mana 159 di antaranya mengalami rusak berat.
Ia memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera membangun kembali rumah-rumah tersebut setelah tempat relokasi bagi para pengungsi sudah disiapkan.
Selama kunjungan di area terdampak bencana, Presiden Jokowi juga mengadakan rapat dengan sejumlah jajaran pemerintah.
Ia memberikan arahan untuk memastikan bahwa logistik bagi para pengungsi mencukupi dan proses pencarian korban yang belum ditemukan terus dilanjutkan.
Dalam konteks preventif, Presiden juga mengingatkan pentingnya pembangunan sabo dam tambahan untuk mengantisipasi kemungkinan lahar dingin di masa mendatang.
Dari kebutuhan 56 sabo dam yang dihitung Kementerian PUPR, baru dua yang terbangun.
Oleh karena itu, Presiden memerintahkan agar pembangunan sabo dam tambahan harus segera dimulai, terutama di tempat-tempat yang dianggap sangat penting.
Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana ke area terdampak bencana di Sumatra Barat menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani bencana alam dan mendukung warga yang terkena dampak.
Semua langkah yang diambil bertujuan untuk memulihkan kehidupan dan infrastruktur di wilayah yang terkena bencana, serta mengurangi potensi kerugian dan dampak negatif di masa depan. (*/Shofia)