Dampak Banjir Lahar Dingin Terus Meluas, Gubernur Sumatera Barat Beberkan Sejumlah Upaya Mitigasi yang Sudah Dilakukan Sebelumnya

Gubernur Mahyeldi menjelaskan strategi dan upaya mitigasi banjir lahar dingin dari Gunung Marapi yang sebelumnya sudah dilakukan.
Gubernur Mahyeldi menjelaskan strategi dan upaya mitigasi banjir lahar dingin dari Gunung Marapi yang sebelumnya sudah dilakukan. Source: Foto/Dok. Pemprov Sumbar

Sumatera Barat, gemasulawesi - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sebelumnya telah melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi banjir lahar dingin yang dapat disebabkan oleh tingginya curah hujan di sekitar kawasan erupsi Gunung Marapi. 

Upaya mitigasi yang dilakukan Pemprov Sumatera Barat ini melibatkan pemetaan potensi banjir, pengerukan sedimentasi lahar dingin, pembenahan aliran sungai, serta memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana tersebut jika terjadi hujan lebat.

Mahyeldi menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, pihaknya telah merencanakan pembangunan cek dam di 25 aliran sungai yang berasal dari Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Selain itu, relokasi pemukiman penduduk di bantaran sungai juga menjadi pertimbangan dalam mitigasi jangka panjang terhadap bencana banjir lahar dingin.

Baca Juga:
Terus Bertambah! Update Jumlah Korban Terdampak Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat, 50 Orang Meninggal Dunia dan 27 Lainnya Hilang

“Dalam jangka panjang, kami telah merencanakan pembangunan cek dam di 25 aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, sekaligus mempertimbangkan relokasi pemukiman penduduk di sekitar bantaran sungai,” jelas Muhyeldi.

Meskipun telah dilakukan upaya mitigasi, Gubernur mengakui bahwa proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Situasi cuaca yang saat ini terjadi, dengan curah hujan tinggi, telah menyebabkan banjir lahar dingin meluas dan memberikan dampak di luar prediksi pemetaan potensi banjir lahar dingin yang telah dilakukan.

Terkait dengan kondisi cuaca, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebutkan bahwa geografi Sumatera Barat yang berada di antara Samudera Hindia dan deretan pegunungan Bukit Barisan menjadi penyebab terjadinya hujan sepanjang tahun dan musim kemarau yang pendek. 

Baca Juga:
Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang Waisak, KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan Mulai Pertengahan hingga Akhir Mei

Ia mengapresiasi kesiapan dan ketangguhan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menghadapi mitigasi bencana.

Namun ia juga mengakui bahwa skala bencana kali ini sangat besar karena hubungannya dengan curah hujan yang terkait dengan erupsi Gunung Marapi.

Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem setidaknya hingga pekan depan. 

Dia menekankan pentingnya memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG sebagai langkah preventif dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi.

Baca Juga:
Program PTSL, AHY Ungkap Sekitar 112 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar dan Terpetakan di Seluruh Penjuru Indonesia

Sebagai bagian dari dukungan terhadap upaya mitigasi bencana di Sumatera Barat, BMKG akan terus menyediakan informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan prakiraan cuaca yang dapat menjadi acuan bagi masyarakat dan pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Termasuk Traktor, Kementerian Pertanian Menyerahkan Bantuan Bibit untuk Ditanam pada Lahan Seluas 11 Ribu Hektare di Sulawesi Barat

Kementerian Pertanian menyerahkan bantuan sejumlah bibit, traktor dan kambing peranakan Etawa untuk Provinsi Sulawesi Barat.

Buntut Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pj Gubernur Bey Machmudin Keluarkan Surat Edaran Terbaru, Perketat Izin Study Tour di Jawa Barat

Terbitkan Surat Edaran, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin imbau Bupati untuk ketatkan izin study tour oleh satuan pendidikan di wilayahnya.

Tinjau Wilayah Terdampak Banjir Bandang, Gubernur Sumatera Barat Instruksikan BPBD Sumbar Segera Berkoordinasi dengan BPBD Daerah

Banjir melanda 3 daerah di Sumbar, Gubernur Mahyeldi tinjau TKP untuk mengkoordinasikan keamanan masyarakat dan jalur transportasi.

Gandeng Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kemendikbudristek siap menindaklanjuti kasus kecelakaan maut rombongan siswa SMK Lingga Kencana

Kemendikbudristek dan Disdik Jabar siap menindaklanjuti kecelakaan yang menimpa SMK Lingga Kencana yang menyebabkan 11 orang meninggal.

41 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin yang Menerjang Sumatera Barat, Puluhan Rumah Hanyut dan 12 Jembatan Rusak Parah

Banjir lahar dingin yang melanda di Provinsi Sumatera Barat membuat 41 orang meninggal dunia, berikut data lengkap dan terbaru dari BNPB.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;