Update! Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin di Sumatera Utara Capai 44 Orang, 15 Lainnya Dilaporkan Hilang

Terdampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal dunia kini bertambah menjadi 44 orang.
Terdampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal dunia kini bertambah menjadi 44 orang. Source: Foto/Dok. BNPB

Sumatera Barat, gemasulawesi - Banjir bandang lahar dingin yang melanda wilayah Sumatera Barat telah menelan korban yang terus bertambah sampai hari ini.

Menurut laporan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas akibat banjir lahar dingin tersebut kini bertambah menjadi 44 orang, sementara 15 orang lainnya masih dilaporkan hilang.

Para petugas tengah giat melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan akibat banjir lahar dingin tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi persnya pada Senin, 13 Mei 2024, menyatakan bahwa korban tewas terbagi di beberapa wilayah.

Baca Juga:
Batas Akhir Pendaftaran hingga 22 Mei 2024, DPC Partai Gerindra Parigi Moutong Telah Resmi Membentuk Panitia Penjaringan Bakal Calon Pilkada

Yaitu dengan rincian 19 orang di Kabupaten Agam, 14 orang di Kabupaten Tanah Datar, 2 orang di Padang Panjang, 1 orang di Kota Padang, dan 8 orang di Padang Pariaman.

Ini menjadi catatan kelam karena bencana ini telah mengakibatkan kehilangan jiwa yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat.

Selain menelan korban jiwa, banjir bandang lahar dingin juga merusak puluhan rumah.

Menurut Abdul Muhari, ada sekitar 71 rumah yang tersapu bersih oleh banjir tersebut, membuatnya hilang secara total, sementara 125 rumah lainnya mengalami kerusakan sedang.

Baca Juga:
Tertutup Material Tanah Longsor, BPBD Kota Padang Kerahkan Alat Berat untuk Bersihkan Akses Jalan Padang Solok dan Evakuasi Korban

Selain itu, terdapat juga 32 rumah yang mengalami kerusakan ringan akibat bencana ini.

“71 rumah telah terseret arus, sementara 125 rumah mengalami kerusakan sedang dan 32 rumah mengalami kerusakan ringan. Hal ini menjadi bencana hidrometeorologi dengan jumlah korban jiwa terbanyak,” jelas Abdul Muhari.

Kondisi ini menunjukkan tingkat kerusakan yang cukup signifikan di beberapa daerah terdampak.

Pemerintah dan tim penanggulangan bencana terus berupaya melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban yang masih hilang.

Baca Juga:
Tinjau Wilayah Terdampak Banjir Bandang, Gubernur Sumatera Barat Instruksikan BPBD Sumbar Segera Berkoordinasi dengan BPBD Daerah

Meskipun telah berjalan selama beberapa hari, upaya pencarian masih terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan seluruh korban yang masih belum ditemukan.

Hal ini merupakan tantangan tersendiri mengingat kondisi medan yang sulit diakses dan situasi yang belum sepenuhnya stabil setelah bencana melanda.

Kecamatan yang terdampak meluas dari tiga kecamatan awal menjadi enam kecamatan.

Wilayah-wilayah ini meliputi Kecamatan Sungai Pua di Kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.

Baca Juga:
Polisi Ungkap Hasil Olah TKP Sementara dalam Kecelakaan Maut Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Tegaskan Tak Ada Jejak Rem

Dampak yang meluas ini menunjukkan skala bencana yang cukup besar dan menantang dalam hal penanganan dan pemulihan.

Masyarakat sekitar dan pihak terkait terus bergerak untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada korban serta keluarga yang terdampak langsung oleh bencana ini.

Bantuan logistik, pelayanan medis, dan perlindungan psikososial menjadi prioritas dalam upaya membantu para korban agar dapat pulih dari tragedi ini.

Selain itu, peningkatan sistem peringatan dini dan kesadaran akan ancaman bencana juga menjadi fokus penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat di masa mendatang.

Baca Juga:
Meningkatkan Minat Investasi, AHY Ungkap Pentingnya Memberikan Kepastian Hukum terhadap Seluruh Bidang Tanah di Wilayah Indonesia

Pembelajaran dari bencana ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana alam yang dapat terjadi kapan saja. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Tinjau Wilayah Terdampak Banjir Bandang, Gubernur Sumatera Barat Instruksikan BPBD Sumbar Segera Berkoordinasi dengan BPBD Daerah

Banjir melanda 3 daerah di Sumbar, Gubernur Mahyeldi tinjau TKP untuk mengkoordinasikan keamanan masyarakat dan jalur transportasi.

41 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin yang Menerjang Sumatera Barat, Puluhan Rumah Hanyut dan 12 Jembatan Rusak Parah

Banjir lahar dingin yang melanda di Provinsi Sumatera Barat membuat 41 orang meninggal dunia, berikut data lengkap dan terbaru dari BNPB.

1695 Rumah Terendam Akibat Banjir yang Melanda Kabupaten OKU Sumatera Selatan, BNPB Salurkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp200 Juta

Banjir melanda Kabupaten OKU Sumatera Selatan, BNPB salurkan bantuan dana siap pakai Rp 200 juta untuk warga yang terdampak.

Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Agam Sumatera Barat, 15 Orang Meninggal Dunia, Jalur Utama Padang Bukittinggi dalam Situasi Darurat

Banjir bandang yang melanda di Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengakibatkan 15 orang dari 2 kecamatan meninggal dunia.

3 Warga Hilang Akibat Banjir yang Melanda di Kota Padang Panjang Sumatera Barat, 6 Rumah dan 2 Warung Hanyut Terseret Arus

Terdampak banjir di Kota Padang Panjang Sumatera Barat, BPBD sebut 3 warga dikabarkan hilang terseret arus, proses pencarian terus dilakukan

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;