Keluarga Menolak Autopsi, Polisi Pastikan Kematian Anggota Polresta Manado Brigadir RAT yang Tewas di Dalam Mobil Akibat Bunuh Diri

Polisi tegaskan bahwa kematian anggota Polresta Manado Brigadir RAT karena bunuh diri.
Polisi tegaskan bahwa kematian anggota Polresta Manado Brigadir RAT karena bunuh diri. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay.com

 

Manado, gemasulawesi - Penyerahan jenazah Brigadir RAT, anggota Polres Kota Manado yang meninggal dunia akibat bunuh diri, menjadi fokus perhatian karena pihak keluarga menolak autopsi.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, menyatakan bahwa penyerahan dilakukan setelah pihak keluarga Brigadir RAT menyatakan ketidaksetujuannya terhadap autopsi.

"Keluarga telah memberikan statement bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir RAT," ungkap Henrikus Yossi kepada wartawan di RS Polri.

Karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, pihak kepolisian akhirnya melakukan pemeriksaan luar atau visum et repertum terhadap jenazah Brigadir RAT.

Baca Juga:
Ditahan Sejak Tahun 2022, Bea Cukai Bandara Soetta Akhirnya Serahkan Bantuan Alat Belajar untuk SLB dari Korea Selatan dan Bebas Bea Masuk

Setelah itu, tim penyidik bersama tim kedokteran forensik RS Polri menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga.

"Jadi hanya dilakukan pemeriksaan visum et repertum atau pemeriksaan luar tanpa dilakukan autopsi dan selanjutnya diberikan kepada pihak keluarga," tuturnya.

Pihak keluarga, jelas Yossi, juga telah melihat secara langsung kondisi jenazah sebelum akhirnya diserahkan.

Jenazah Brigadir RAT kemudian diterbangkan ke Sulawesi Utara setelah diterima oleh keluarga.

Baca Juga:
Bertambah Menjadi 263 Orang, Militer Penjajah Israel Melaporkan 2 Tentara Cadangan Tewas dalam Perang di Jalur Gaza

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, menjelaskan bahwa temuan jenazah Brigadir RAT dilakukan di dalam mobil di rumah seorang pengusaha di Jakarta Selatan pada Kamis, 25 April 2024 lalu.

Penemuan jenazah Brigadir RAT, anggota Satlantas Polres Manado, dalam keadaan tewas dengan luka tembak di dalam mobil di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, telah mengundang perhatian banyak pihak.

Kematian tragis ini menjadi sorotan karena pihak kepolisian mengatakan bahwa Brigadir RAT mengakhiri hidupnya dengan tindakan bunuh diri, bukan karena tindak pidana lainnya.

Berdasarkan penyelidikan awal, Brigadir RAT diduga melakukan aksi bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api.

Baca Juga:
Mengungkap Keajaiban Spiritual di Tengah Keindahan Alam dengan Mengeksplorasi Misteri Goa Kalak Jawa Timur

Temuan ini membuka berbagai spekulasi dan pertanyaan tentang kondisi mental dan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi keputusan tragis yang diambil oleh Brigadir RAT.

Dan setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, AKBP Bintoro menegaskan jika Brigadir RAT jelas meninggal karena bunuh diri.

"Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil di Jalan Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Jakarta Selatan karena korban bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api ke arah kepala," kata AKBP Bintoro. (*/Shofia)

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

 

...

Artikel Terkait

wave
Kematian Anggota Satlantas Polres Manado yang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil dengan Luka Tembak Jadi Sorotan, Polisi Periksa 13 Saksi

13 orang saksi diperiksa oleh Polres Jakarta Selatan untuk mengungkap misteri kematian salah satu anggota Satlantas Polres Manado.

Turun Status Jadi Siaga, Bandara Sam Ratulangi Manado Akhirnya Kembali Beroperasi Usai Ditutup Akibat Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Setelah sempat ditutup akibat terdampak erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado resmi dibuka kembali.

Manado Sulawesi Utara Bersiap Berhadapan dengan Kilat dan Angin Kencang pada 11 Desember 2023

Pada 11 Desember 2023 wilayah Sulawesi Utara akan terdampak cuaca ekstrem yang sangat mengerikan dan menakutkan.

Antisipasi Tantangan Cuaca di Manado Sulawesi Utara: Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Ekstrem pada 7 Desember 2023

Pada 7 Desember 2023 wilayah Sulawesi Utara akan terdampak cuaca ekstrem yang memerlukan kewaspadaaan ekstra.

Melangkah Menghadapi Bencana Alam: Manado Sulawesi Utara Bersiap Diterjang Cuaca Ekstrem pada 2 Desember 2023

Pada 2 Desember 2023 wilayah Sulawesi Utara akan tetap terdampak cuaca ekstrem seperti hari-hari sebelumnya.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;