Jakarta Selatan, gemasulawesi – Menurut laporan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyatakan jika mereka memastikan sudah tidak ada lagi penggunaan kantong belanja plastik sekali pakai di pasar-pasar modern.
Namun, di sisi lain, Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga menyebutkan jika mereka terus melakukan edukasi dan juga sosialisasi kebijakan yang diperlukan di pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Mohamad Amin, mengatakan dalam keterangannya kemarin, 18 April 2024, jika minimarket, swalayan dan juga pasar modern telah dipastikan tidak lagi menggunakan kantong belanja plastik yang sekali pakai.
Dalam kesempatan tersebut, Amin menyampaikan jika larangan penggunaan kantong plastik tersebut telah ada dalam Pergub Nomor 142 Tahun 2019 mengenai Larangan Penggunaan Kantong Plastik.
Diketahui jika Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tersebut mengatur para pengelola pasar, baik swalayan ataupun tradisional, untuk dapat menyediakan kantong belanja yang ramah lingkungan.
Selain itu, Pergub itu juga mengatur untuk menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai.
“Untuk pasar swalayan dan pasar modern telah menerapkan peraturan yang dimaksud secara penuh sehingga dapat dipastikan jika tidak ada lagi pasar modern yang menggunakan kantong belanja plastik,” katanya.
Amin menegaskan jika semua minimarket dan swalayan di Jakarta Selatan kini telah menggunakan kantong belanja yang ramah lingkungan.
Namun, Mohamad Amin juga mengungkapkan jika Pergub tersebut cukup sulit untuk diterapkan di pasar tradisional.
“Oleh karena hal itu, kami akan terus melakukan sosialisasi dan juga edukasi mengenai penggunaan kantong plastik,” ujarnya.
Sedangkan mengenai kesulitan penerapan kantong plastik ramah lingkungan di pasar tradisional, Amin mengakui jika salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kasir atau melayani sendiri, sehingga dibutuhkan edukasi yang lebih terkait hal tersebut.
“Edukasi akan terus kami lakukan terlebih di tahun 2040 mendatang, pemerintah Indonesia telah menargetkan jika penggunaan sampah plastik telah berkurang sebanyak 60 persen,” terangnya.
Mohamad Amin menuturkan jika salah satu edukasi yang diberikan adalah diharapkan masyarakat dapat membawa tempat yang dapat digunakan berulang kali dari rumah saat berbelanja. (*/Mey)