Viral Kisah Pilu Seorang Ibu Pedagang Tempe di Tapanuli Selatan, Tertipu Rp250 Juta Usai Sang Anak Dijanjikan Masuk Polisi

Sang anak dijanjikan masuk polisi, pedagang tempe di Tapanuli Selatan ini tertipu oknum polisi sebanyak Rp250 juta.
Sang anak dijanjikan masuk polisi, pedagang tempe di Tapanuli Selatan ini tertipu oknum polisi sebanyak Rp250 juta. Source: Foto/Ilustrasi/Pexels.com

Tapanuli, gemasulawesi – Kisah pilu Rawani Siregar, seorang pedagang tempe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh seorang oknum polisi bernama Bripka AT viral di media sosial.

Oknum polisi yang menipu Rawani Siregar ini diketahui bertugas di Sekolah Polisi Negara (SPN) Hinai, Langkat, Polda Sumut.

Bripka AT diduga terlibat dalam penipuan dengan modus menjanjikan agar anak korban dapat menjadi anggota Polri dengan persyaratan pembayaran sejumlah Rp250 juta kepada Riwani Siregar.

Uang tersebut dibayarkan secara bertahap oleh Rawani, dimulai dengan Rp100 juta terlebih dahulu dan sisanya sebesar Rp150 juta pada bulan Maret 2023.

Baca Juga:
Sebagian Besar Gunakan AI, Pakar PBB Ungkap 25 Ribu Ton Bahan Peledak Telah Dijatuhkan di Jalur Gaza

Rawani sendiri sudah mengenal Bripka AT saat ia membuka bimbingan belajar (Bimbel) seleksi Polri di tahun 2022.

Ia pun mempercayakan anaknya untuk mengikuti bimbingan tersebut dengan harapan bisa lulus.

Setelah setahun berlalu, Bripka AT meminta sejumlah uang kepada korban, yakni Rp100 juta pertama kali, dan selanjutnya Rp150 juta, dengan klaim bahwa hal tersebut diperlukan agar anak korban dapat lulus dalam proses seleksi menjadi anggota Polri

Setelah menunggu cukup lama, Rawani Siregar baru mengetahui jika sang anak ternyata tidak lulus.

Baca Juga:
Sebagian Besar Gunakan AI, Pakar PBB Ungkap 25 Ribu Ton Bahan Peledak Telah Dijatuhkan di Jalur Gaza

Bahkan uang yang telah  diserahkannya pun kini telah dibawa  pelaku.

Anak korban dikabarkan tidak lulus karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

Meskipun Riwani telah meminta uangnya dikembalikan, Bripka AT sulit dihubungi, bahkan setelah Riwani datang langsung ke SPN Hinai, Langkat pun ia tetap tak mendapatkan uangnya kembali.

Hingga akhirnya baru-baru  ini, Rawani pun memutuskan untuk mengunggah video ke media sosial dan menceritakan apa yang dialaminya guna meminta keadilan.

Baca Juga:
Tegaskan Harus Tetap Berada pada Kondisinya Sekarang, Ketua UNRWA Mengutuk Mereka yang Menyerukan Penutupan Badan Tersebut

Ia pun sangat berharap uangnya yang merupakan hasil jerih payah bertahun-tahun berjualan tempe dapat dikembalikan.

Unggahan video Rawani  yang dibagikan ulang  oleh akun Twitter @SammiSoh, pemerhati hukum emperan ini pun viral.

“Akhirnya terbongkar praktik "jual beli jabatan polisi" yang sudah lama menjadi isu. Seorang ibu mengeluhkan bahwa dia telah memberikan dana sebesar 250 juta rupiah agar anaknya dapat masuk ke kepolisian, namun ternyata uangnya diambil oleh kandidat lain yang memiliki kekayaan lebih besar,” tulis akun @SammiSoh.

Ia  pun menyayangkan sistem  penerimaan polisi yang harus menggunakan uang sogokan seperti ini.

Baca Juga:
Krisis Kesehatan Jiwa di Dunia Kedokteran Lebih dari 2 Ribu Calon Dokter Spesialis Depresi, Kementerian Kesehatan Ambil Langkah Ini

“Apakah ada sistem penerimaan polisi yang adil tanpa menggunakan uang sogokan di Indonesia?” ungkapnya kecewa.

Saat dikonfirmasi, Polda Sumut menyatakan bahwa Bripka AT telah desersi atau melarikan diri dari tugasnya dalam satu tahun terakhir dan saat ini sedang diproses oleh bidang profesi dan pengamanan (Propam) terkait kode etik Polri (KEPP).

“Yang bersangkutan telah melakukan desersi, yaitu melarikan diri dari tugas-tugas kepolisian selama 1 tahun terakhir. Saat ini, dia juga sedang diproses secara administratif melalui proses KEPP," jelasKabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan bahwa laporan korban saat ini sedang dalam proses penyelidikan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Keseruan Berlibur di Wisata Air Terjun Sihobuk Tapanuli Tengah Sumatera Utara, Bikin Tenang Pikiran

Keindahan wisata Air Terjun Sihobuk di Tapanuli Tengah Sumatera Utara, menyajikan panorama eksotis yang bikin terpikat.

Guru Besar USU Dilarang Ngampus, Jadi DPO Kejari Tapanuli Utara

Guru besar Yusuf Leonard Henuk menerima hukuman dari Universitas Sumatera Utara (USU), usai dinyatakan masuk dalam daftar pencarian orang.

Gempa Guncang Tapanuli Utara Pagi Ini, Ini Penjelasan BMKG

Gempa yang mengguncang wilayah Tapanuli Utara pada pukul 04.40, WIB, Minggu, 11 Desember 2022 berdasarkan penjelasan Badan Meteorologi

Yuk Kunjungi Keindahan dari Bukit Doa Huta Ginjang: Kedamaian dan Keajaiban Alam di Tapanuli Utara yang Menakjubkan

Bukit Doa Huta Ginjang dengan destinasi religius dengan panorama alam menakjubkan, menawarkan kedamaian dan keindahan bagi pengunjungnya.

Terjadi Peningkatan Aktivitas, Status Gunung Awu di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Dilaporkan Naik Menjadi Siaga

Status Gunung Awu, di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, kini naik menjadi siaga setelah dilaporkan terjadi peningkatan aktivitas.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;