Banten, gemasulawesi – Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, terkait dengan penyelenggaraan arus mudik Lebaran tahun 2024 di Pelabuhan Merak. Penumpukan kendaraan terjadi dikarenakan banyak pemudik yang tidak membeli tiket ikut mengantre.
Dalam keterangannya kemarin, 10 April 2024, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebutkan jika penyelenggaraan arus mudik di Pelabuhan Merak memiliki 2 masalah.
“Untuk masalah yang pertama adalah pemudik yang datang ke Pelabuhan Merak telah kami haruskan untuk membeli tiket H-1 sekitar 38 persen, namun, mendadak naik menjadi 65 persen,” katanya.
Baca Juga:
Dianggap Membahayakan, Pengendara Dilarang Melakukan Foto Selfie di Sepanjang Jembatan Suramadu
Namun, menurut Menhub, fakta yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya.
Mengenai hal tersebut, Budi Karya Sumadi, menerangkan jika pihak Kementerian Perhubungan mengambil langkah untuk mencegah penumpukan kendaraan dengan mengalihkan para pemudik ke Pelabuhan Ciwandan.
Tetapi, diakui Menteri Perhubungan jika hal tersebut mendapatkan penolakan dari para pemudik.
“Jadi, memang terjadi diskresi dan juga ada beberapa orang yang menjual tiket di jalan,” ucapnya.
Budi mengungkapkan jika adanya diskresi yang terjadi menyebabkan 2 langkah mitifasi dilakukan.
“Yang pertama adalah dengan kembali mengingatkan pemudik membeli tiket penyeberangan melalui aplikasi Ferizy, sementara itu, yang kedua adalah dengan mengatur operasi bongkar muat kapal,” terangnya.
Dia menegaskan jika pemesanan melalui Ferizy harus dilakukan, karena Lampung memiliki lebih banyak tempat delay yang lebih besar.
“Sehingga, para pemudik tersebut dapat ditempatkan di kantung parkir dan menunggu pembelian tiket,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menteri Perhubungan menyatakan jika saat sehari terjadi antrian panjang, pihaknya mengubah cara beroperasi menjadi kapal yang berangkat dari sini memuat hingga ke Pelabuhan Bakauheni tidak membongkar.
“Hal tersebut dikarenakan akan menghemat untuk tidak melakukan proses bongkar muat, sehingga rotasinya akan cepat dan selesai dalam beberapa jam,” imbuhnya.
Selain itu, Budi Karya Sumadi menerangkan jika 2 pelabuhan di Kampung dioperasikan bersamaan, yaitu di Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni.
Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut, orang tersebut tidak perlu untuk pergi ke Pelabuhan Bakauheni dan dapat naik kapal cukup dari Pelabuhan Panjang. (*/Mey)