Tangerang, gemasulawesi – Menurut laporan, pergerakan lalu lintas arus mudik Idul Fitri dari Jakarta menuju ke arah Pelabuhan Merak di Gerbang Tol atau GT Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, terpantau padat pada hari Sabtu dini hari, tanggal 6 April 2024.
Di H-4 Lebaran, arus lalu lintas yang menuju ke penyeberangan Pelabuhan Merak didominasi dengan kendaraan pribadi dan juga bus penumpang.
Kompol Wiratno, yang merupakan Kepala Satuan Patroli Jalan Raya atau Kasat PJR Tol Tangerang-Merak, menyatakan jika volume kendaraan di Tol Tangerang-Merak saat ini mengalami peningkatan, namun, masih berada dalam kondisi wajar atau normal.
Baca Juga:
Aktivitas Terus Meningkat, Kendaraan Pemudik Dilaporkan Padati Pelabuhan Gilimanuk Bali
“Untuk Gerbang Tol Cikupa ramai lancar, dan antrean hingga 200 meter ke belakang,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wiratno juga mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati selama berada dalam perjalanan.
“Juga diimbau untuk para pengendara agar mengecek kondisi fisik pribadi dan juga kendaraan,” katanya.
Diketahui jika sejak H-6 Lebaran, PT Astra Infrastruktur atau Astra Tol mencatat peningkatan jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol Astra Infra.
Dikabarkan sekitar 305.000 kendaraan melintasi ruas Tangerang-Merak, Cipali, serta Jombang-Mojokerto pada tanggal 4 April 2024.
Sebelumnya, BMKG juga memprediksi hujan dengan intentitas yang sedang akan mengguyur Pelabuhan Merak pada hari Sabtu, tanggal 6 April 2024, yang diprediksi merupakan puncak arus mudik Idul Fitri tahun 2024.
Dwikorita Karnawati, yang merupakan Kepala BMKG, menyebutkan jika selain hujan dengan intensitas yang sedang, BMKG juga memperkirakan akan adanya potensi angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Sunda.
Dalam pernyataannya kemarin, 5 April 2024, Dwikorita memaparkan jika hingga tanggal 8 April 2024, hujan di Pelabuhan Merak diprediksi akan terjadi dengan intensitas yang sedang.
“Sewaktu-waktu, dapat juga terjadi angin kencang dan juga gelombang tinggi yang sifatnya mendadak,” jelasnya.
Dwikorita menuturkan jika untuk upaya mitigasi, BMKG menerapkan mekanisme peringatan dini bersama dengan PT ASDP Indonesia Ferry agar penyeberangan dari dan ke Selat Sunda dapat dilakukan dengan aman. (*/Mey)