Surabaya, gemasulawesi – Menurut laporan, pemakaian gas elpiji 3 kilogram di Surabaya meningkat selama bulan Ramadhan dan juga pada saat menjelang Idul Fitri tahun 2024 seperti sekarang.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya memastikan jika stok gas elpiji 3 kilogram di Surabaya masih aman.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau juga biasa dipanggil dengan Cak Ji, mengatakan dalam keterangannya kemarin, tanggal 28 April 2024, jika berdasarkan pemantauan yang pihaknya lakukan, stok gas elpiji 3 kilogram masih aman.
Baca Juga:
Kendaraan di Tol Tangerang Merak Diprediksi Meningkat 3,6 persen pada Arus Mudik Lebaran 2024
Diakuinya jika pemakaian memang meningkat dikarenakan banyak masyarakat yang memasak dan juga banyak masyarakat yang mencari rezeki pada saat bulan Ramadhan.
“Saya pastikan stok gas elpiji 3 kilogram masih aman hingga Idul Fitri mendatang,” katanya.
Sedangkan mengenai harga, Cak Ji menyampaikan jika harga eceran tertinggi atau HET gas elpiji 3 kilogram masih Rp 19.000,00 per tabungnya.
Armuji mengungkapkan jika Pemkot Surabaya mengharapkan akan ada penambahan stok gas elpiji 3 kilogram dari Pertamina, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam momentum Idul Fitri 2024.
Armuji membeberkan jika sebagai persiapan Lebaran tahun ini, pihaknya mengundang Pertamina untuk memberikan konfirmasi langsung kepada masyarakat mengenai stok gas elpiji 3 kilogram di Surabaya.
Sebelumnya, pada pekan lalu, diketahui jika Pertamina juga memastikan jika pasokan gas elpiji untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Kudus dan sekitarnya aman, meskipun jalur Pantura Timur lumpuh akibat banjir.
Brasto Galih Nugroho, yang merupakan Area Manager Communication, Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, diketahui menyampaikannya melalui pesan singkat.
Menurutnya, pihak Pertamina mengoptimalkan pengiriman elpiji dari Rembang dan juga dari Semarang, sehingga konsumen atau masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan pasokan elpiji 3 kilogram.
“Dikarenakan kami sedang melakukan upaya pemulihan,” ungkapnya.
Galih juga mengakui jika sebelumnya terdapat kondisi cuaca dan gelombang tinggi sehingga kapal pengangkut elpiji tidak bisa sandar di TSP atau temporary supply point LPG Rembang. (*/Mey)