Bangka Belitung, gemasulawesi – Dalam keterangannya hari ini, tanggal 28 Maret 2024, Penyidik Madya Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Ahmad Yanuari Insan, menyatakan jika Satgas Pangan Polri melakukan pengawasan terhadap stok dan juga harga bahan pokok di wilayah Bangka Belitung.
Menurut Kombes Ahmad Yanuari Insan, pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan harga dan ketersediaan bahan pokok aman menjelang Idul Fitri tahun 2024.
Kombes Ahmad Yanuari Insan menerangkan jika terdapat sejumlah komoditas bahan pokok yang harus diwaspadai harga dan juga stoknya.
“Terlebih saat mendekati hari besar keagamaan nasional, seperti Idul Fitri,” katanya.
Dia memaparkan jika komoditas yang harus diwaspadai saat ini adalah beras, cabai dan juga bawang merah, serta bawang putih.
Kombes Ahmad Yanuari Insan menerangkan jika pengawasan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan.
“Hal itu dikarenakan bahan-bahan pokok tersebut berasal dari luar wilayah Bangka Belitung, maka dari itu, dikhawatirkan ada kendala dalam proses distribusinya,” jelasnya.
Dia menambahkan jika terlebih lagi, Bangka Belitung adalah wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada cuaca.
“Bangka Belitung juga bergantung pada pasang surutnya air laut,” ungkapnya.
Baca Juga:
Strategi Polres Metro Depok, Patroli Malam Terencana Meningkatkan Keamanan Masyarakat
Kombes Ahmad Yanuari Insan memaparkan jika untuk itu, pengusaha di bidang Bapokting berharap agar khusus bahan pokok didahulukan untuk proses sandar kapal.
“Itu agar barang tidak membusuk atau mengalami penyusutan, serta juga dapat langsung didistribusikan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yanuari juga mengungkapkan hasil pengecekan yang dilakukan oleh Satgas Pangan Polri.
“Sekitar 12 komoditas bahan pokok, baik di ritel modern atau di pasar tradisional, stoknya masih aman menjelang Idul Fitri,” ucapnya.
Menurutnya, tidak terdapat defisit stok komoditas, dikarenakan stok juga selalu didatangkan secara berkelanjutan.
Yanuari menyatakan jika harga cabai rawit lokal sempat naik, namun, kini harganya telah mulai mengalami penurunan.
“Untuk komoditas lainnya, seperti beras premium, di pasar tradisional, stoknya masih ada sekitar 1 ton,” pungkasnya. (*/Mey)