Politik, gemasulawesi – Pengamat sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia atau PPI, Adi Prayitno, menyatakan jika Prabowo Subianto akan merekrut wajah-wajah baru sebagai menteri di kabinet pemerintahannya.
Menurut Adi Prayitno, terdapat kecenderungan akan melakukan penyegaran politik.
“Menteri-menteri mendatang di kabinet Prabowo Subianto kemungkinan wajah-wajah baru dan dipastikan memiliki pengalaman serta cukup dapat diandalkan,” katanya.
Baca Juga:
Hanya Ditemani Ajudan, Gibran Dikabarkan Menemui Gus Miftah di Sleman Hari Ini
Adi menambahkan bahwa tantangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI adalah segera merealisasikan janji-janji politik.
“Seperti misalnya program unggulan mereka, yaitu makan siang dan juga susu gratis,” ucapnya.
Pria yang juga merupakan pengajar di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengatakan jika itu adalah program kerakyatan pasangan Prabowo dan Gibran yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, Adi menyampaikan jika menteri-menteri di kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nantinya juga diharapkan dapat mempercepat program percepatan ekonomi nasional.
Dia menegaskan jika para menteri di kabinet Prabowo-Gibran harus mampu memahami ekonomi kerakyatan dan juga dapat membuka akses lapangan kerja untuk masyarakat yang bagus.
Dalam kesempatan yang sama, Adi mengungkapkan jika tidak menutup kemungkinan jika menteri-menteri di kabinet pemerintahan Jokowo sekarang akan ikut dilibatkan dalam pemerintahan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Namun, menurut Adi Prayitno, hal tersebut akan dilihat dari kinerjanya selama ini.
“Itu semua tergantung pada kebutuhan, jika kinerjanya bagus, cukup, cakap dan juga mampu menjalankan visi dan misi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, maka mungkin saja mereka akan dipercaya,” paparnya.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka juga sempat menanggapi tentang diskualifikasi dirinya dan Prabowo Subianto yang diminta oleh pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam gugatan sengketa Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi.
Diketahui jika Ganjar dan Mahfud juga meminta untuk dilakukan pemungutan suara ulang.
Terkait hal tersebut, Gibran menyampaikan jika pihak-pihak yang mempunyai ketidakpuasan mengenai Pemilu 2024 dapat melakukan gugatan sesuai dengan mekanisme. (*/Mey)