Untuk Pembangunan, Otorita Ibu Kota Nusantara Ungkap Penggunaan Material Ramah Lingkungan Menjadi Prioritas di Kawasan IKN

Ket. Foto: Otorita Ibu Kota Nusantara Menyatakan Penggunaan Material yang Ramah Lingkungan Diprioritaskan di Kawasan IKN Source: (Foto/Instagram/@ikn_id)

Nasional, gemasulawesi – Jabatan Fungsional Perencana Ahli Madya Direktorat Perencanaan Makro Kedeputian Bidang Perencanaan dan Pertanahan Otorita Ibu Kota Nusantara, Kartika Puspita Sari, mengungkapkan jika penggunaan material yang ramah lingkungan atau material hijau menjadi prioritas di kawasan IKN.

Dalam keterangannya kemarin, Kartika Puspita Sari menerangkan jika untuk efisiensi material dalam konstruksi hunian di IKN, yang pertama adalah memilih material yang berkelanjutan.

“Pemilihan tersebut diutamakan pada bahan dan lokasi material yang ada di sekitarnya yang bertujuan untuk mengurangi jejak karbon,” katanya.

Baca Juga:
Tuntaskan Permasalahan Lahan di IKN, AHY Sebut Kementerian ATR Terus Berkoordinasi dengan Berbagai Pihak yang Terkait Seperti Kemenko Marves

Menurut Kartika Puspita Sari, mengenai efisiensi material ini juga yaitu memakai modulasi material dan struktural.

“Penggunaan modulasi sistem akan membuat penggunaan material maksimal,” ujarnya.

Dia menambahkan jika modulasi sistem juga akan menghemat waktu dan biaya dari sisi material konstruksi.

Baca Juga:
Akibat Kecepatan Tinggi dan Kurangnya Konsentrasi, Kecelakaan Maut di Tol Pekanbaru Dumai Sebabkan 3 Nyawa Melayang, Libatkan Anak 17 Tahun

Lebih lanjut, Kartika juga menyatakan jika pemanfaatan materi daur ulang juga diterapkan untuk efisiensi material.

“Dalam perencanaan, pemeliharaan bangunan dari awal telah direncanakan dengan baik, baik dari sisi kemudahan penggantian, dukungan dalam operasional dan juga perlindungan terhadap material yang rentan terhadap faktor cuaca,” ucapnya.

Kartika juga menyampaikan jika perencanaan IKN dilakukan dengan menggunakan konsep kota hutan atau forest city yang dimaksudkan untuk memastikan ketahanan lingkungan.

Baca Juga:
Cegah Kecelakaan di Kawasan Wisata Kembali Terulang, Menparekraf Akan Memberikan Imbauan Tegas untuk Pengelola dan Turis

“Sekurang-kurangnya 50 persen adalah kawasan hijau,” paparnya.

Dia melanjutkan jika rencana IKN akan didukung oleh konsep Rencana Induk yang juga mumpuni dan juga mempunyai risiko minimal terhadap ekologi alami yang telah ada, sistem sosial dan lingkungan yang terbangun.

Sebelumnya, dikabarkan jika Otorita Ibu Kota Nusantara juga telah menyusun peta jalan pendidikan yang bertujuan memajukan pendidikan di IKN.

Baca Juga:
Kasus DBD Kembali Naik pada 2024, Kemenkes Sebut Sistem Diagnosis Dengue Perlu Ditingkatkan untuk Mengetahui Penyakit yang Bersifat Zoonosis

Alimuddin, yang merupakan Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, mengatakan jika penyusunan peta jalan pendidikan tersebut ditargetkan selesai di bulan Mei 2024.

“Peta jalan pendidikan tersebut juga mungkin menjadi yang pertama kalinya di Tanah Air,” imbuhnya.

Selain itu, OIKN juga telah memberikan pembekalan peningkatan kapasitas guru dalam pembelajaran terpusat pada murid di kawasan IKN yang bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait seperti Dirjen GTK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. (*/Mey)

Bagikan: