Mencakup Seluruh Wilayah Rawan, Indonesia Kembangkan Sistem Informasi Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor Nasional

Ket. Foto: Indonesia Mengembangkan Sistem Informasi Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor Nasional Source: (Foto/iStock/@Low Siew Chu)

Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pemerintah Indonesia melalui BPNB bersama dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia siap untuk mengembangkan sistem informasi peringatan dini bencana tanah longsor skala besar.

Disebutkan jika sistem peringatan dini bencana tanah longsor nasional tersebut akan mencakup seluruh wilayah rawan yang ada di Indonesia.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyatakan jika saat ini BNPB sedang melakukan studi berbasis ilmiah bersama dengan para ahli teknologi inovaasi, iklim dan juga geologi dari dalam negeri.

Baca Juga:
Telah Digelar Sejak Sabtu, Presiden Jokowi Akan Menghadiri Penutupan Tahapan Rapimnas I KAHMI pada Hari Ini

Abdul Muhari menambahkan jika studi tersebut dilakukan untuk menentukan mekanisme peringatan dini tanah longsor yang memenuhi standar, yakni keakuratan yang tinggi, terintegrasi, cepat dan juga mudah untuk diakses oleh publik.

Hal tersebut disampaikan Abdul Muhari di Jakarta pada hari ini, tanggal 1 April 2024.

Lebih lanjut, Abdul Muhari mengungkapkan jika setidaknya ada 3 mekanisme yang umumnya diadopsi dalam pembuatan sistem peringatan dini.

Baca Juga:
Upaya Perluasan Kesempatan Kerja ke Luar Negeri, Menaker Tegaskan Sistem Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Tetap Menjadi Prioritas Utama

Dalam kesempatan tersebut, Abdul mencontohkan, yakni sistem peringatan dini berbasis citra satelit time-series untuk melakukan pemantauan terhadap perubahan tata lahan dan pergerakan mahkota longsor adalah untuk menghasilkan peringatan dini untuk masyarakat yang memiliki risiko tinggi.

“Peringatan dini yang berbasis sensor, yaitu setiap daerah rawan longsor akan dipasang alat sensor yang berfungsi untuk melakukan pemantauan terhadap pergerakan tanah, curah hujan dan juga parameter lainnya,” katanya.

Abdul mengungkapkan jika data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan peringatan dini untuk masyarakat.

Baca Juga:
Mudik Idul Fitri 2024, Tol Cipali Berencana Akan Memberlakukan Sistem Contra Flow Mulai KM 147 hingga 169

Dia memaparkan jika sistem peringatan berbasiskan masyarakat yang ikut melibatkan warga dalam proses pelaporan dan juga proses pemantauan tanda-tanda awal tanah longsor.

Abdul Muhari mengakui jika pihaknya masih melakukan pengkajian opsi terbaik untuk mekanisme tanah longsor nasional.

“Pembuatan sistem peringatan dini tanah longsor yang berskala nasional adalah tindak lanjut setelah kalangan peneliti Indonesia berhasil mengembangkan sistem bencana yang serupa di 35 daerah 10 tahun yang lalu,” ucapnya.

Baca Juga:
Waspada di Kerumunan, IDI Peringatkan Covid 19 dan Flu Singapura Ancam Kesehatan Masyarakat saat Mudik

Namun, Abdul Muhari menyatakan jika sistem buatan peneliti tersebut kapasitasdan wilayah jangkauannya masih tergolong lokal yang meliputi 200 desa. (*/Mey)

Bagikan: