Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 10 Januari 2024, Presiden Jokowi diketahui sedang berada di Filipina untuk melakukan kunjungan kerja sejak kemarin, tanggal 9 Januari 2024.
Mengetahui Presiden Jokowi sedang melakukan lawatannya ke Filipina, ibu dari Mary Jane Veloso yang merupakan seorang pengedar narkoba yang sedang menantikan hukuman mati di Indonesia, meminta untuk Kepala Negara membebaskan putrinya.
Diketahui jika permohonan dari ibu Mary Jane Veloso tersebut disampaikan sehari setelah Filipina mengajukan grasi baru untuk Mary Jane Veloso.
Baca Juga:
Jokowi Kunker ke Luar Negeri, Wapres Ma’ruf Amin Dikabarkan Jadi Plt Presiden Sementara Waktu
Sedangkan Mary Jane Veloso dikabarkan ditangkap di Indonesia di tahun 2010 karena membawa koper berisikan 2,6 kg heroin.
Di tahun 2015, Mary Jane Veloso memperoleh penangguhan eksekusi mati di waktu-waktu terakhir.
Hal ini disebutkan dikarenakan seorang wanita yang dicurigai merekrut Mary Jane ditangkap di Filipina.
Baca Juga:
Lakukan Pertemuan Bilateral, Presiden Jokowi Bahas 3 Hal dengan Kepala Negara Filipina
Di hari Rabu, keluarga Mary Jane Veloso dan para pendukungnya mengadakan aksi protes kecil yang bertempat di dekat Istana Malacanang yang merupakan istana presiden Filipina.
Celia yang merupakan ibu Mary Jane Veloso menulis surat untuk Presiden Jokowi yang memuat permohonan untuk membebaskan putrinya.
Pengacara yang mewakili keluarga Mary Jane dilaporkan mengantarkan surat tersebut langsung ke istana presiden.
Baca Juga:
Diserahkan Kepada Setiap Faskes, Menkes Akui Belum Atur Harga Vaksin Covid 19
“Saya meminta kepada Anda untuk memberikan bantuan yang sangat kami perlukan untuk membebaskan putri saya yang telah menderita selama 14 tahun meski tidak bersalah,” bunyi surat tersebut.
Surat yang sama menuliskan jika tanggal 10 Januari 2024 adalah hari ulang tahun Mary Jane Veloso yang ke-39 tahun.
Para pendukung Mary Jane menyampaikan jika dia pergi ke Indonesia hanya untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga, namun, sindikat narkoba internasional menipunya untuk membawa heroin.
Selain itu, Celia juga menuliskan surat untuk Presiden Filipina, Ferdinand Bongbong Marcos Jr, yang isinya menuliskan ‘Anda adalah satu-satunya harapan untuk kami’.
Diketahui jika Presiden Jokowi dan Presiden Filipina, keduanya tidak menyinggung sama sekali nama Mary Jane Veloso dalam keterangan mereka kepada media.
Meskipun begitu, tidak ada keterangan lebih lanjut apakah Presiden Jokowi menerima surat tersebut atau tidak. (*/Mey)