Nasional, gemasulawesi - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait jadwal masuk kerja setelah libur Lebaran 2025.
Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, ASN akan kembali masuk bekerja pada Selasa, 8 April 2025, setelah menjalani libur panjang.
Bima Arya menegaskan bahwa para ASN diharapkan untuk tidak datang terlambat pada hari pertama kerja pasca-Lebaran.
Hal ini dikarenakan adanya tradisi halal bihalal yang biasa dilakukan di instansi pemerintahan.
Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memastikan bahwa seluruh ASN sudah siap kembali bekerja setelah libur panjang.
"Itu hari pertama kerja itu tradisinya adalah halal-bihalal, semuanya. Nah, itu harus on time. Halal-bihalal itu selain silaturahmi, juga untuk memastikan bahwa semuanya siap bekerja di hari pertama," jelas Bima Arya di Jakarta pada Rabu, 2 April 2025.
Dalam ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, libur Lebaran jatuh pada tanggal 31 Maret dan 1 April 2025, sementara cuti bersama berlangsung mulai 2 hingga 7 April 2025.
Dengan demikian, ASN memiliki waktu istirahat yang cukup panjang sebelum kembali bertugas pada 8 April 2025.
Selain menyoroti jadwal masuk kerja, Bima Arya juga menyinggung kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan bagi ASN pada masa mudik Lebaran 2025.
Kebijakan ini diberlakukan pada tanggal 24–27 Maret 2025 dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat arus mudik.
Menurut Bima Arya, kebijakan ini cukup efektif dalam mengatur pergerakan masyarakat yang hendak pulang kampung.
Dengan adanya WFA, para ASN bisa memilih waktu mudik yang lebih fleksibel sehingga arus lalu lintas tidak terlalu padat dalam satu waktu tertentu.
"Mudik tahun ini rasanya lebih lancar ya karena WFA ini kelihatannya efektif, jadi mudiknya bertahap," jelas Bima Arya.
Penerapan WFA di kalangan ASN memang menjadi langkah yang cukup inovatif untuk mengatasi kemacetan yang biasanya terjadi menjelang Lebaran.
Kebijakan ini memungkinkan pegawai negeri untuk tetap menjalankan tugasnya dari lokasi yang lebih fleksibel, tanpa harus berdesakan di jalur mudik pada waktu yang bersamaan dengan pemudik lainnya. (*/Risco)