Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Islah Bahrawi baru-baru ini mengungkapkan dukungannya terhadap kenaikan gaji prajurit TNI.
Menurutnya, gaji mereka seharusnya naik dua kali lipat dibandingkan dengan aparatur negara lainnya.
Tidak hanya itu, Islah juga menyoroti pentingnya subsidi besar untuk sandang, pangan, dan papan bagi para prajurit, agar kesejahteraan mereka lebih terjamin.
Melalui akun X resminya @islah_bahrawi pada Selasa, 1 April 2025, Islah menyampaikan pandangannya mengenai kesejahteraan prajurit TNI.
Ia menegaskan bahwa dengan gaji yang lebih tinggi, para prajurit bisa bekerja lebih profesional tanpa terlibat dalam bidang yang seharusnya menjadi ranah masyarakat sipil.
"Untuk kesejahteraan prajurit TNI, saya lebih setuju gaji mereka dinaikkan 2 kali lipat dibandingkan dengan aparatur negara lainnya. Negara juga harus menyediakan subsidi lebih besar untuk sandang, pangan dan papan bagi para prajurit," tulis Islah dalam cuitannya.
Islah menyoroti bahwa negara-negara maju yang demokratis juga menerapkan sistem yang sama demi menjamin profesionalisme tentaranya.
Ia menilai bahwa sistem seperti ini penting untuk menjaga agar prajurit tetap berada dalam aturan hukum militer tanpa harus mencari tambahan penghasilan di sektor lain.
"Di banyak negara maju yang demokratis, juga begitu caranya untuk menjamin kesejahteraan tentaranya. Tujuannya apa? Supaya mereka tetap jadi tentara yang profesional! Tetap berada dalam ikatan hukum militer! Tidak jadi tentara yang ambigu: 'cawe-cawe di ruang pekerjaan masyarakat sipil tapi tetap tunduk kepada hukum militer'," tulisnya lagi.
Namun, Islah juga menegaskan bahwa kenaikan gaji prajurit TNI harus dibarengi dengan pengawasan ketat terhadap penggunaan anggaran, agar tidak terjadi korupsi di tingkat atas.
Pernyataan Islah ini pun mengundang berbagai tanggapan dari warganet. Sebagian besar setuju dengan usulan tersebut, terutama terkait dengan kesejahteraan prajurit yang dinilai perlu ditingkatkan.
"Setuju.... Tp rekrutmen nya yg paling pnting butuh pengawasan super ketat," tulis akun @wiy***.
Namun, ada juga warganet yang tidak sependapat dengan gagasan kenaikan gaji.
Mereka menilai bahwa yang lebih penting adalah perbaikan dalam sistem seleksi dan pembinaan prajurit agar lebih berkompeten.
"Ga setuju. Yang paling penting adalah pola seleksi lebih mementingkan sikap, karir (terutama level perwira), intelegensi, dan mental yang harus dironbak," tulis akun @neo***.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa isu kesejahteraan prajurit TNI masih menjadi perhatian banyak pihak.
Di satu sisi, peningkatan gaji dan subsidi bagi prajurit dinilai penting untuk menjaga profesionalisme mereka.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa tanpa pengawasan ketat, kenaikan gaji tersebut bisa disalahgunakan. (*/Risco)