Nasional, gemasulawesi - Polda Metro Jaya baru-baru ini mengeluarkan peringatan kepada seluruh masyarakat terkait maraknya kasus penyalahgunaan data pelamar kerja untuk pinjaman online (pinjol).
Peristiwa ini mencuat di wilayah Jakarta Timur, di mana puluhan pelamar kerja menjadi korban penipuan saat melamar di sebuah toko ponsel di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur.
Kasus yang menimpa para pelamar kerja ini menjadi perhatian serius karena melibatkan data pribadi yang sangat sensitif.
Seperti KTP, yang kemudian digunakan oleh tersangka untuk melakukan pinjaman online tanpa sepengetahuan korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa kasus ini sangat memprihatinkan.
"Sehubungan dengan kejadian baru-baru ini, di mana puluhan orang menjadi korban penipuan saat melamar kerja di sebuah toko ponsel di PGC Jakarta Timur," kata Ade Ary.
Ia menambahkan bahwa tersangka memanfaatkan data pelamar kerja untuk mengajukan pinjaman online.
Hal ini tentunya merugikan para pelamar kerja karena mereka harus menanggung beban hutang yang tidak pernah mereka ajukan.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, Kabid Humas meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memberikan data pribadi saat melamar kerja.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada ketika diminta memberikan data diri, terutama KTP. KTP ini merupakan identitas pribadi yang sangat penting," jelasnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi dan tidak sembarangan memberikan informasi tersebut kepada pihak yang tidak jelas.
Selain itu, Ade Ary juga menyarankan agar para pelamar kerja selalu skeptis atau memiliki rasa curiga ketika diminta untuk berswafoto, terutama yang melibatkan KTP.
"Berhati-hatilah jika diminta selfie, terutama selfie sambil memegang KTP. Pastikan untuk memeriksa siapa yang meminta dan keabsahannya," ujarnya.
Ia menekankan bahwa langkah verifikasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa data pribadi tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam menjaga data pribadi, terutama dalam konteks pencarian kerja.
Di era digital seperti sekarang, data pribadi sangat berharga dan dapat disalahgunakan untuk berbagai tujuan, termasuk penipuan.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada pihak-pihak yang meminta data pribadi tanpa alasan yang jelas dan valid.
Dengan adanya imbauan dari Polda Metro Jaya ini, diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dan selalu melakukan verifikasi terhadap setiap permintaan data pribadi.
Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan data yang dapat merugikan individu secara finansial dan psikologis.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan tidak sembarangan memberikannya kepada pihak yang tidak dikenal. (*/Shofia)