Kupas Tuntas, gemasulawesi - Pantai Kili Kili yang terletak di Trenggalek, Jawa Timur, bukan sekadar destinasi wisata biasa.
Di sini, alam menjaga keberadaan penyu, simbol konservasi di Jawa Timur.
Terletak di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Pantai Kili Kili menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung yang datang dengan berbagai kendaraan.
Sebelum dikenal sebagai Pantai Kili Kili, pantai ini dulu dikenal sebagai Pantai Kambal.
Namun, sekarang Pantai Kili Kili tidak hanya menawarkan keindahan alamnya, tetapi juga menjalankan peran penting sebagai tempat konservasi penyu di Kabupaten Trenggalek.
Setiap tahunnya, pantai ini menjadi saksi banyaknya penyu yang datang untuk berkembang biak dan bertelur di pantai ini.
Sayangnya, tantangan besar menghadang para penyu di Pantai Kili Kili.
Seringkali, mereka menjadi target perburuan ilegal di mana telur-telur mereka diambil untuk dijual atau dikonsumsi.
Meskipun penyu secara tradisional diyakini memiliki nilai medis dan kosmetik yang tinggi dalam masyarakat setempat, seperti diyakini bisa menjadi obat kuat bagi laki-laki dan obat kecantikan bagi perempuan, perlindungan terhadap mereka semakin diperlukan.
Hal ini memicu respons positif dari masyarakat setempat di Desa Wonocoyo, yang membentuk kelompok pengawas konservasi untuk melindungi penyu di Pantai Kili Kili.
Sejak diterbitkannya peraturan pada tahun 2014, kawasan ini secara resmi diakui sebagai kawasan konservasi penting bagi penyu, memastikan kelangsungan hidup spesies yang terancam ini.
Dengan pesona alamnya yang memikat dan perannya dalam konservasi, Pantai Kili Kili tidak hanya menarik bagi pecinta alam dan pengunjung yang ingin belajar tentang ekologi, tetapi juga bagi mereka yang peduli dengan perlindungan satwa liar.
Kunjungan ke Pantai Kili Kili adalah kesempatan untuk menyaksikan keajaiban alam sambil berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang lebih besar. (*/CAM)