Kupas Tuntas, gemasulawesi - Dalam hentakan gemuruh tahun 1991 lalu, Jet Li mengukir sejarah aksi dengan film klasik ynag berjudul Once Upon A Time In China yang tetap menggoda hati penonton hingga kini.
Disutradarai oleh legendaris Hark Tsui, film Once Upon A Time In China ini bukan sekadar tontonan aksi biasa.
Meskipun sudah melanglang buana selama hampir tiga dekade, film Once Upon A Time In China terus menarik perhatian dengan rating tinggi di IMDb (7.3/10) dan Rottentomatoes (89% dari kritikus, 88% dari penonton).
Baca Juga:
Kisah Epik Huo Yuanjia dalam Film Aksi yang Bertajuk Fearless dan Dibintangi oleh Aktor Jet Li
Sebuah pencapaian yang mempertegas bahwa kehebatan film Once Upon A Time In China ini melekat pada kejernihan cerita dan kemampuan akting Jet Li.
Kisahnya mengangkat tokoh Wong Fei Hung yaitu seorang master bela diri dan dokter filantropis yang diperankan oleh Jet Li dengan penuh karisma.
Dikenal sebagai ikon di Foshan, China, Wong Fei Hung tak hanya mahir dalam pertarungan, tetapi juga memimpin klinik pengobatan bernama Po Chi Lam.
Keberanian Wong Fei Hung diuji ketika Bibi Ke 13, diperankan oleh Rosamund Kwan, kembali dari Inggris.
Hubungan mereka dipenuhi dengan kompleksitas tradisi dan perasaan pribadi, menciptakan lapisan emosional yang mendalam di tengah aksi yang mendebarkan.
Munculnya Leung Foon diperankan oleh Biao Yuen mengawali serangkaian peristiwa yang membawa konflik.
Pertarungan epik melawan Geng Shaho dan perebutan Bibi Ke 13 menjadi pusat cerita yang penuh gairah.
Intrik dan pengkhianatan memperkaya plot, memberikan sentuhan yang tak terlupakan.
Dengan dukungan murid-murid Wong Fei Hung, termasuk Leung Foon yang berbalik menjadi sekutu, penonton diajak dalam serangkaian aksi mendebarkan.
Baca Juga:
Menggali Keajaiban Tersembunyi di Pulau Lombok: Gili Layar, Pesona Eksotis yang Menggetarkan Jiwa!
Momen klimaks di mana Wong Fei Hung berhadapan dengan Geng Shaho dan Jackson diperankan oleh Jonathan Isgar menjadi puncak epik yang meninggalkan kesan mendalam.
Film Once Upon A Time In China ini bukan hanya persembahan Jet Li sebagai aktor laga handal, tetapi juga kehebatan Hark Tsui sebagai sutradara yang berhasil menciptakan karya abadi.
Meski berusia 30 tahun, film Once Upon A Time In China tetap terasa segar dan relevan, mengukuhkan statusnya sebagai film aksi klasik yang tak tergantikan. (*/CAM)