Kupas Tuntas, Gemasulawesi – Jujutsu Kaisen musim kedua telah menggebrak layar dengan keindahan animasinya yang memukau.
Namun sorotan yang tengah bergulir tidak semata-mata tentang prestasi visual.
Studio animasi di balik kesuksesan ini, MAPPA, mendapati diri mereka terjebak dalam kontroversi terkait kondisi kerja animator mereka yang disebut-sebut 'toksik'.
Baca Juga: Yuk Intip 3 Anime Terbaik Musim Fall 2023: Terobosan dan Keunikan yang Memukau!
Dalam berbagai wacana di media sosial, para animator dituduh harus menjalani sesi lembur tanpa henti, berhadapan dengan batas waktu yang menekan, dan bahkan mengalami perlakuan tidak manusiawi.
Tentu saja isu ini mencuat di tengah sorotan global terhadap keberhasilan Jujutsu Kaisen.
Para animator dikabarkan terjebak dalam siklus kerja tanpa istirahat selama tiga hari berturut-turut, mengejar ketatnya tenggat waktu produksi.
Kondisi semakin kontroversial dengan laporan bahwa upah yang diterima para animator tidak sebanding dengan dedikasi dan usaha keras yang mereka berikan.
Dalam sorotan terbaru, seorang animator utama Jujutsu Kaisen Season 2, Kouske Kato.
Ia menyulut ketidakpercayaan penggemar dengan cuitan yang menggemparkan di akun Twitter-nya, "Aku ingin cepat mati!" tulisnya.
Meskipun cuitan tersebut dihapus hanya dalam waktu 14 menit, para penggemar berspekulasi bahwa ini mencerminkan tekanan kerja dan ketegangan tenggat waktu yang mungkin membebani Kato.
Kouske Kato, yang dikenal sebagai otak di balik adegan pertarungan epik antara Yuji Itadori dan Mahito, menciptakan momen visual yang memukau dalam episode ke-19 Jujutsu Kaisen Season 2.
Meskipun prestasinya diakui, kontroversi ini membawa ke permukaan masalah yang lebih dalam dalam industri kreatif.
Kontroversi mengenai kondisi kerja di MAPPA telah menimbulkan keprihatinan di kalangan penggemar dan komunitas anime.
Sementara tanggapan resmi dari MAPPA masih dinantikan, pembicaraan tentang perlunya perubahan dalam kondisi kerja animator semakin memanas. (*/HWP)