Mengenal Kanker Ovarium, Penyakit yang Jarang Menyerang Anak Tapi Kini Dialami Bayi 19 Bulan di Malaysia

Mengenal kanker ovarium seperti yang kini dialami bayi 19 bulan di Malaysia. Waspadai gejalanya.
Mengenal kanker ovarium seperti yang kini dialami bayi 19 bulan di Malaysia. Waspadai gejalanya. Source: Foto/ilustrasi/Freepik

Kesehatan, gemasulawesi - Kanker ovarium menjadi perhatian serius dalam dunia medis, terutama setelah munculnya kasus seorang bayi berusia 19 bulan, Daneen Auni Riksi, yang didiagnosis menderita penyakit ini. 

Meskipun lebih umum terjadi pada wanita dewasa, kasus ini menunjukkan bahwa kanker ovarium juga dapat menyerang anak-anak. 

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel di ovarium, organ reproduksi wanita, tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali, membentuk tumor yang dapat menyebar ke jaringan sekitarnya.

Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga sulit didiagnosis. 

Baca Juga:
Viral! Bayi 19 Bulan Jalani Operasi Besar Usai Terdiagnosis Kanker Ovarium Stadium 3, Begini Kisahnya

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain nyeri perut, perut kembung, kesulitan makan, serta perubahan pola buang air besar. 

Gejala-gejala ini sering kali dianggap sepele dan bisa dikaitkan dengan masalah pencernaan biasa, yang berpotensi menyebabkan diagnosis yang terlambat. 

Dalam kasus Daneen, ia mengalami perut kembung dan sembelit, yang kemudian memicu pencarian perawatan medis lebih lanjut.

Terdapat beberapa jenis kanker ovarium, yang paling umum adalah kanker ovarium epitelial, yang berasal dari lapisan permukaan ovarium. 

Baca Juga:
Aksi Cuti Massal Ribuan Hakim yang Tuntut Kenaikan Gaji Resmi Berakhir, Koordinator SHI Aji Prakoso Tegaskan Hal Ini

Jenis lainnya termasuk kanker germinal, yang berasal dari sel-sel pembentuk telur, dan kanker stromal, yang berasal dari jaringan ikat di ovarium. 

Pada anak-anak, kanker ovarium sering kali terdeteksi sebagai tumor germinal. Tumor ini bisa berkembang dengan cepat dan membutuhkan penanganan segera.

Diagnosis kanker ovarium biasanya melibatkan serangkaian pemeriksaan, termasuk ultrasonografi, CT scan, dan analisis darah untuk mendeteksi keberadaan biomarker tertentu. 

Prosedur ini membantu dokter menentukan keberadaan tumor serta tahap perkembangan kanker. 

Baca Juga:
Daftar Tujuh Satuan Kerja Polri Akan Dapat Tanda Kehormatan Nugraha Sakanti dari Jokowi, Ada Densus 88 Hingga Bareskrim

Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan segera dilakukan untuk mengangkat tumor dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

Pengobatan kanker ovarium umumnya meliputi pembedahan dan kemoterapi. 

Pembedahan bertujuan untuk mengangkat tumor dan jaringan yang terinfeksi, sedangkan kemoterapi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa. 

Proses ini memerlukan waktu dan perhatian khusus, terutama bagi pasien yang masih sangat muda seperti Daneen.

Baca Juga:
Geger Penemuan Jasad Tengkorak di Hutan Kapuas Kalteng yang Diduga Mahasiswa Hilang, Identitas Masih Menanti Kepastian

Kanker ovarium bukan hanya masalah kesehatan bagi wanita dewasa; kasus seperti yang dialami Daneen menunjukkan bahwa deteksi dini dan kesadaran akan gejala sangat penting. 

Setiap orang tua harus menyadari perubahan pada kesehatan anak mereka dan tidak ragu untuk mencari bantuan medis jika ada gejala yang mencurigakan. 

Dengan penanganan yang tepat, harapan untuk sembuh dari kanker ovarium tetap ada, dan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini sangat diperlukan untuk mendukung anak-anak dan keluarga mereka yang terkena dampak.

Kanker ovarium, meskipun jarang terjadi pada anak-anak, menunjukkan bahwa perhatian dan tindakan cepat dapat membuat perbedaan besar dalam hasil pengobatan. 

Baca Juga:
Sosok Benny Laos, Cagub Maluku Utara yang Meninggal Dunia Akibat Ledakan Kapal Cepat di Pulau Taliabu

Kesadaran akan kanker ovarium perlu ditingkatkan, sehingga diharapkan lebih banyak orang dapat mengenali gejala awal dan mencari pengobatan yang tepat. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

Mengungkap Bermacam Herbal yang Berguna untuk Mengurangi Nyeri saat Asam Urat, Salah Satunya Jahe

Ketika Anda ingin mengurangi rasa nyeri saat asam urat, cobalah untuk mengonsumsi berbagai tanaman herbal ini, salah satunya jahe.

Menemukan Berbagai Ramuan Jamu yang Dianggap Bisa Membantu Menjaga Kesehatan Organ Kewanitaan: Apa Sajakah Itu?

Untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan Anda, berbagai macam jamu ini bagus buat dikonsumsi, salah satunya jamu beras kencur.

Berbagai Manfaat Kesehatan Ini Bisa Didapatkan Saat Mengonsumsi Dori: Ikan yang Sering Dikira Sama dengan Patin

Sering dikira sebagai ikan patin, mengonsumsi ikan dori bisa memberikan Anda berbagai manfaat kesehatan seperti ini.

Biar Tumbuh Sehat dan Gacor, Lakukanlah Berbagai Tips yang Tepat Ini saat Memelihara Burung Murai

Biar punya burung murai yang sehat dan gacor, ini berbagai tips untuk merawatnya dengan benar, salah satunya rutin bersihkan sangkarnya.

Dikatakan Lebih Sehat Dibandingkan yang Berwarna Putih, Mari Bocorkan Berbagai Manfaat Kesehatan dari Jahe Merah

Sering dibandingkan dengan jahe putih, berikut ini adalah berbagai manfaat kesehatan dari jahe merah, salah satunya meredakan rasa sakit.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;