Internasional, gemasulawesi – Seorang wanita Palestina dikabarkan terluka oleh pecahan peluru tajam dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim penjajah Israel bersenjata di Desa Madama, yang berada di sebelah selatan Nablus.
Hal tersebut disampaikan oleh sumber keamanan Palestina yang tidak disebutkan namanya pada tanggal 28 Juni 2024, waktu Palestina.
Menurut sumber tersebut, para pemukim penjajah Israel melancarkan serangan terhadap warga Desa Madama dengan menembakkan peluru tajam.
“Mereka juga menyerang warga sipil lainnya secara fisik selama serangan tersebut,” katanya.
Dia menambahkan jika pasukan penjajah Israel juga menyerang secara fisik 3 warga sipil di lingkungan Fatayer di Nablus yang mengakibatkan cedera.
Sementara itu, sebelumnya, pemukim penjajah Israel juga menyerang sebuah kediaman warga Palestina di pinggiran Turmus Aya, yang berada di sebelah timur laut Ramallah, Tepi Barat.
Serangan tersebut diketahui menyebabkan kerusakan properti sebelum para pemukim tersebut melarikan diri dari lokasi kejadian.
Sumber lokal yang tidak disebutkan namanya menyampaikan sekelompok pemukim melemparkan batu dan benda lainnya ke rumah Mohammad Rabi Jabara, sehingga mengakibatkan kerusakan pada jendela, kaca dan kamera CCTV.
Di kota terdekat Idhna, pasukan penjajah Israel juga menangkap seorang warga setelah menggeledah rumahnya.
Di Nablus, pasukan penjajah Israel melakukan penangkapan pada dini hari di Desa Burqa.
Sumber-sumber lokal yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa kendaraan militer penjajah Israel menyerbu desa dan menempatkan penduduk jitu di atap-atap, serta mengepung sebuah rumah tertentu.
Tentara penjajah Israel juga menggerebek rumah-rumah lain di desa tersebut dan menangkap 2 orang warga.
Sementara itu, Ayah Ziyadeh, yang merupakan direktur kelompok Advokasi Muslim Amerika untuk Palestina, mengatakan bahwa pencitraan Trump terhadap Joe Biden, sebagai ‘seperti orang Palestina’ dalam debat tersebut adalah sebuah cercaan yang ‘sangat rasis’.
“Tidak ada calon presiden yang menarik perhatian banyak orang di Amerika, baik warga Palestina ataupun Arab,” ujarnya. (*/Mey)