Dituduh Membantu dan Bersekongkol dengan Hamas, Puluhan Warga Penjajah Israel Menggugat UNRWA

Ket. Foto: UNRWA Dikabarkan Digugat oleh Puluhan Warga Penjajah Israel
Ket. Foto: UNRWA Dikabarkan Digugat oleh Puluhan Warga Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – UNRWA atau Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina dikabarkan digugat oleh puluhan warga penjajah Israel.

Puluhan warga penjajah Israel tersebut menuduh UNRWA bersekongkol dan membantu Hamas dalam Operasi Banjir Al Aqsa.

Dalam pengaduan yang diajukan ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Manhattan, para penggugat mengatakan UNRWA menghabiskan lebih dari 1 dekade membantu Hamas membangun apa yang mereka sebut ‘infrastruktur teror’ dan personel yang diperlukan untuk Operasi Banjir Al Aqsa.

Baca Juga:
Menembak Kaki Salah Satunya, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 10 Pria Palestina di Yerusalem Timur

Menurut laporan kemarin, tanggal 24 Juni 2024, para penggugat menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan secara spesifik atas apa yang mereka dakwakan sebagai tindakan UNRWA yang ‘membantu dan bersekongkol dalam genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan penyiksaan yang dilakukan Hamas’.

“Itu melanggar hukum internasional dan UU Perlindungan Korban Penyiksaan federal Amerika Serikat,” ujar mereka.

Diketahui jika Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dan beberapa pejabat serta mantan pejabat UNRWA juga menjadi terdakwa.

Baca Juga:
Kembali Melakukan, Pasukan Penjajah Israel Dikabarkan Menghancurkan 2 Rumah Milik Warga Palestina di Jericho Tepi Barat

Para penggugat termasuk dengan 101 orang yang selamat atau mempunyai kerabat yang terbunuh.

Di sisi lain, Letnan Jenderal Herzi Halevi, yang merupakan Kepala Staf Umum tentara penjajah Israel, menyampaikan Brigade Hamas di Rafah hampir dibubarkan.

“Kami jelas mendekati titik dimana kami dapat mengatakan bahwa kami telah membubarkan brigade Rafah, bahwa mereka telah dikalahkan, dalam arti bahwa mereka tidak dapat lagi berfungsi sebagai unit tempur,” katanya.

Baca Juga:
Beberapa Lainnya Terluka, 2 Personel Medis Dilaporkan Tewas dalam Penembakan Pasukan Penjajah Israel terhadap Sebuah Klinik di Kota Gaza

Sementara itu, Maroko mengirimkan sekitar 40 ton bantuan medis kepada warga Palestina ke Jalur Gaza.

Kementerian Luar Negeri mengatakan bantuan itu mencakup peralatan bedah dan perlengkapan untuk mengobati luka bakar dan patah tulang, juga obat-obatan untuk anak-anak.

Diketahui jika bantuan tersebut diangkut melalui udara dan akan dimuat ke dalam truk milik Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di perbatasan Karem Abu Salem.

Baca Juga:
Banyak yang Terluka, Bentrokan Dilaporkan Pecah antara Warga Palestina dengan Pasukan Penjajah Israel di Kota Tuqu Tepi Barat

Pihak berwenang Maroko menyampaikan mereka menggunakan hubungan mereka dengan penjajah Israel untuk mempromosikan perdamaian dan membela hak-hak warga Palestina.

Namun, terdapat banyak protes di kota-kota Maroko yang mengkritik hubungan tersebut sejak perang dimulai di Jalur Gaza. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Termasuk Tepi Barat, 450 Anak Palestina yang Seharusnya Terdaftar di Sekolah Menengah Tahun Ini Dilaporkan Dibunuh Penjajah Israel

450 anak Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang seharusnya mengikuti ujian sekolah menengah tahun ini tewas dibunuh penjajah Israel.

Kekurangan Gizi, 4 Anak di Jalur Gaza Dilaporkan Meninggal Karena Kelaparan dalam Waktu 1 Minggu Terakhir

Dalam waktu 1 minggu terakhir, jumlah anak yang meninggal karena kekurangan gizi di Jalur Gaza meningkat menjadi 4 orang.

Terus Bertahan Hidup, Masyarakat Palestina Dilaporkan Membangun Kembali Sebuah Rumah Sakit Kecil yang Rusak Parah

Sebuah rumah sakit kecil yang rusak parah bernama Rumah Sakit Friends kini kembali dibangun oleh masyarakat Palestina di Jalur Gaza.

Tangkap 1 Orang Pria, Militer Penjajah Israel Dikabarkan Memukuli 3 Warga Palestina Lainnya di Hebron Tepi Barat

3 warga Palestina dikabarkan dipukuli oleh militer penjajah Israel di Kota Hebron yang berada di Tepi Barat dan 1 orang lainnya ditangkap.

Soroti Krisis Kemanusiaan di Jalur Gaza, Armenia Secara Resmi Mengakui Negara Palestina

Negara Palestina secara resmi diakui oleh Republik Armenia melalui pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;