Sebabkan Beberapa Orang Terluka, Sekelompok Pemukim Penjajah Israel Dikabarkan Melemparkan Batu ke Sebuah Kendaraan di Tepi Barat

Ket. Foto: Sekelompok Pemukim Penjajah Israel Melemparkan Batu ke Sebuah Kendaraan di Jericho Tepi Barat Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Sumber-sumber lokal Palestina yang tidak disebutkan namanya mengatakan sekelompok pemukim penjajah Israel melemparkan batu ke arah sebuah kendaraan saat sedang melintas di sepanjang jalan al-Marajat, di sebelah barat laut Jericho, Tepi Barat.

Beberapa orang penumpang kendaraan dilaporkan terluka dalam peristiwa yang terjadi di tanggal 18 Juni 2024 waktu Palestina.

Diketahui jika pemukim bersenjata dan tentara penjajah Israel telah membunuh lebih dari 460 orang warga Palestina di Tepi Barat dan menyebabkan ratusan orang mengungsi dari tanah mereka.

Baca Juga:
Belum Dapat Dipastikan Berapa Orang yang Ditahan, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Penangkapan dan Penembakan di Tepi Barat

Di sisi lain, Kru Pertahanan Sipil dan pekerja medis telah menemukan jenazah 1 orang yang meninggal di lingkungan Tal as-Sultan di Rafah.

Dalam video yang tersebar, beberapa orang yang terluka juga dibantu oleh petugas medis.

Tal as-Sultan telah menjadi area pertempuran kecil dalam beberapa pekan terakhir antara tentara penjajah Israel dan pejuang Hamas.

Baca Juga:
Tewaskan Sedikitnya 7 Orang, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Mengebom Sejumlah Tenda Milik Pengungsi di al Mawasi Jalur Gaza

Di sisi lain, dalam pernyataan yang dirilis kemarin, 18 Juni 2024, waktu setempat, Komando Pusat AS atau CENTCOM mengatakan mengenai dermaga bantuan di Jalur Gaza, diperkirakan akan beroperasi kembali pada minggu ini.

“Saya tidak mempunyai tanggal yang pasti yang dapat saya sampaikan,” ujar Juru Bicara Militer AS, Pat Ryder.

Dia mengungkapkan yang pertama adalah dermaga bantuan tersebut hanya berupa tindakan sementara.

Baca Juga:
Sebagai Bagian dari Serangan Darat, Tentara Penjajah Israel Klaim Telah Menguasai 60 hingga 70 Persen Wilayah Rafah

“Dan saya juga tidak mempunyai tanggal yang pasti untuk mengumumkan kapan dermaga akan berhenti melakukan operasinya,” katanya.

Di sisi lain, sumber yang tidak disebutkan namanya menyampaikan bahwa Perdana Menteri Qatar, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, dikabarkan telah bertemu dengan para pejabat senior Hamas di Doha, Qatar.

“Pertemuan itu terjadi dalam konteks upaya Qatar sebagai mediator antara Hamas dan penjajah Israel dalam upayanya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang akan mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza dan kembalinya tawanan penjajah Israel,” paparnya. (*/Mey)

Bagikan: