Sebut Akan Perdalam Krisis Kemanusiaan, AS Keluarkan Peringatan Publik Terkuatnya kepada Penjajah Israel untuk Tidak Menyerang Rafah

Ket. Foto: Amerika Serikat Mengeluarkan Peringatan Publik Terkuatnya kepada Penjajah Israel untuk Tidak Melakukan Serangan terhadap Rafah Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan publik terkuatnya kepada penjajah Israel untuk tidak melakukan serangan terhadap Rafah di Jalur Gaza.

Dalam peringatannya, Amerika Serikat menyatakan jika operasi darat akan memperdalam krisis kemanusiaan di Rafah dan Jalur Gaza.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, menyebutkan jika meskipun Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tetap berkomitmen pada tujuan mengalahkan Hamas, dia menyampaikan kepada Benjamin Netanyahu bahwa serangan besar-besaran terhadap Rafah adalah sebuah kesalahan.

Baca Juga:
Abaikan Konsekuensi Kemanusiaan yang Berkepanjangan, Strategi Perang Penjajah Israel Dikritik Berpandangan Pendek

Jake Sullivan mengatakan jika hal ini akan mengakibatkan banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah, memperburuk krisis kemanusiaan yang telah mengerikan, memperdalam anarki di Jalur Gaza dan juga semakin mengisolasi penjajah Israel secara internasional.

Sullivan mengungkapkan jika Joe Biden, melalui panggilan telepon, meminta Benjamin Netanyahu untuk mengirimkan tim intelijen dan juga pejabat militer ke Washington DC, untuk mendengarkan kekhawatiran mengenai potensi invasi ke Rafah.

Sebelumnya, penjajah Israel memerintahkan warga sipil Palestina untuk pindah ke selatan saat mereka menyerbu Jalur Gaza dari utara.

Baca Juga:
Termasuk Mantan Tahanan, Penjajah Israel Dikabarkan Menangkap 35 Orang Warga Palestina di Seluruh Tepi Barat

Banyak warga Palestina yang semula mengungsi ke bagian tengah Jalur Gaza dan kemudian pindah ke Khan Younis yang berada di sebelah selatan Jalur Gaza.

Mereka akhirnya terpaksa mengungsi kembali ke Rafah, yang terletak di perbatasan Mesir.

Hingga kini, populasi Rafah membengkak menjadi lebih dari 1,5 juta orang.

Baca Juga:
Akibatkan Kematian dan Cedera, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerbu RS Al Shifa di Jalur Gaza

Para pemimpin Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan niat mereka untuk menyerang Rafah, namun, sejumlah pihak, termasuk sekutu penjajah Israel di Rafah telah memperingatkan penjajah Israel untuk tidak menyerang Rafah.

Jake Sullivan menerangkan jika warga Palestina di Rafah tidak memiliki tempat lain untuk pergi.

“Kota-kota besar lainnya di Jalur Gaza sebagian besar telah hancur dan penjajah Israel belum memberitahu dunia mengenai bagaimana atau kemana mereka akan memindahkan warga sipil Palestina dengan aman,” katanya.

Baca Juga:
Tempat Lebih dari 1 Juta Rakyat Palestina Berlindung, PM Netanyahu Sebut Penjajah Israel Tidak Akan Biarkan Warga Sipil Terjebak di Rafah

Dia menegaskan jika rencana militer penjajah Israel tidak akan berhasil tanpa rencana kemanusiaan dan rencana politik yang terintegrasi. (*/Mey)

Bagikan: