Perang Belum Berhenti, Citra Satelit Dikabarkan Menunjukkan Pembangunan Tembok di Perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza

Ket. Foto: Citra Satelit Dilaporkan Menunjukkan Pembangunan Tembok yang Terletak di Sepanjang Perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza Source: (Foto/X/@UNLazzarini)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, terdapat laporan yang menyatakan jika citra satelit menunjukkan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza.

Diketahui jika Mesir dengan keras menolak pemindahan paksa rakyat Palestina ke wilayahnya.

Selain itu, Mesir juga membantah bahwa mereka sedang mempersiapkan masuknya warga Palestina ke Semenanjung Sinai jika serangan darat penjajah Israel ke Rafah terjadi.

Baca Juga:
Perang Masih Berlanjut, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Penangkapan Massal di RS Nasser

Namun, laporan menyampaikan jika Mesir tampaknya bersiap menghadapi skenario seperti itu.

Dikabarkan jika terdapat video yang menunjukkan Mesir mulai membersihkan sebidang tanah yang berbentuk persegi panjang dan membangun tembok di sekelilingnya yang disebutkan untuk menampung warga Palestina yang terlantar.

Di sisi lain, Hamas telah menyangkal adanya kehadiran mereka di RS Nasser setelah pasukan penjajah Israel mengatakan jika para pejuang Hamas dan juga senjata mereka ditemukan di rumah sakit tersebut.

Baca Juga:
Bantuan Kemanusiaan Sedikit, Mayoritas Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kelaparan

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menegaskan jika mereka telah berulang kali mengatakan jika kebijakan perlawanan Palestina mereka adalah menjauhkan insitusi publik dan sipil, serta sektor kesehatan dari aktivitas militer apapun.

“Kami telah beberapa kali meminta PBB dan juga organisasi yang terkait untuk menghadirkan komite internasional untuk memeriksa rumah sakit tersebut dan membuktikan bahwa narasi yang diungkapkan oleh penjajah Israel adalah kebohongan,” tekan mereka.

Namun, Hamas mengakui jika tuntutan mereka hingga kini belum didengar.

Baca Juga:
Penjajah Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah, Australia, Selandia Baru dan Kanada Serukan Gencatan Senjata Segera

Sementara itu, menurut laporan, organisasi hak asasi manusia, Euro-Mediterania, mengatakan agresi yang masih dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan gangguan total terhadap sistem pendidikan.

Euro-Mediterania memaparkan jika sejak perang dimulai, 3 rektor universitas dan lebih dari 95 dekan serta profesor telah terbunuh.

“Sekitar 88.000 pelajar Palestina telah kehilangan kesempatan mereka untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat universitas,” terang mereka.

Baca Juga:
Semakin Banyak yang Terbunuh, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Mengancam Akan Menyerang Nablus di Tepi Barat

Selain itu, dilaporkan jika setidaknya 5 universitas di Jalur Gaza hancur sebagian atau secara keseluruhan.

“Kejahatan yang dilakukan penjajah Israel, termasuk dengan penghancuran secara luas dan disengaja terhadap bangunan-bangunan yang diperuntukkan untuk tujuan pendidikan, seni, ilmu pengetahuan dan keagamaan, serta monumen bersejarah, adalah pelanggaran berat,” pungkas mereka. (*/Mey)

Bagikan: