Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan bahwa sekitar 700.000 orang di Jalur Gaza kini menderita penyakit menular.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, penyakit-penyakit menular tersebut termasuk dengan penyakit kulit, diare dan juga penyakit kuning.
Selain itu, diare juga termasuk ke dalam penyakit menular yang disebutkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
“Ini diakibatkan oleh padatnya tempat penampungan, kekurangan makanan dan juga air yang para pengungsi Palestina derita sekarang,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qudra.
Dia juga menambahkan jika kurangnya perawatan medis yang rakyat Palestina butuhkan menjadi salah satu faktor tersebarnya penyakit menular.
Dalam pertemuannya dengan para awak media di luar Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan yang terletak di kota Rafah yang berada di sebelah selatan Jalur Gaza, kini sekitar 2 juta pengungsi Palestina harus hidup dalam pengungsian di tempat=tempat penampungan yang penuh sesak.
“Ini diperparah dengan kondisi yang memburuk karena kondisi musim dingin,” jelasnya.
Al-Qudra menerangkan jika Kementerian Kesehatan Palestina telah membuka sekitar 47 titik kesehatan yang tersebar di dekat kamp-kamp penampungan yang berada di Rafah.
“Kami juga telah meminta beberapa lembaga internasional untuk sesegera mungkin melakukan intervensi yang diperlukan,” terangnya.
Ashraf Al-Qudra menegaskan jika Kementerian Kesehatan Palestina juga meminta lembaga-lembaga internasional tersebut untuk menyediakan lebih banyak lagi pusat kesehatan untuk merawat rakyat Palestina yang membutuhkan.
“Permintaan kami termasuk dengan menyediakan obat-obatan, terutama untuk wanita hamil, anak-anak dan juga penyakit kronis,” jelasnya.
Di sisi lain, agresi yang dilakukan penjajah Israel kini telah membuat lebih dari 26 ribu orang rakyat Palestina meninggal dengan sebagian besar adalah anak-anak dan kaum perempuan.
60% infrastruktur yang berada di wilayah Jalur Gaza juga telah rusak dan hancur yang menyebabkan wilayah tersebut tidak dapat dihuni.
Jutaan warga Jalur Gaza telah menjadi pengungsi internal dan harus hidup di bawah situasi musim dingin yang terkadang menusuk. (*/Mey)