Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan terbaru, sejumlah pemukim penjajah Israel dilaporkan menyerbu Masjid Al-Aqsa yang dilakukan di bawah perlindungan pasukan pendudukan penjajah Israel.
Hal ini dilakukan pemukim penjajah Israel di tengah pembatasan masuk yang diberlakukan untuk umat Islam yang telah dilakukan selama 17 minggu berturut-turut,
Laporan yang sama menyatakan jika sekitar 126 pemukim penjajah Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Moghrabi secara berkelompok.
Selain itu, sejumlah orang yang disebutkan tergabung dalam ‘kelompok kuil’ terus menyerukan invasi ke Masjid Al-Aqsa untuk mendoakan para tentara penjajah Israel serta para tawanan yang masih berada di Jalur Gaza.
Sementara itu, keluarga seorang tentara penjajah Israel yang seminggu yang lalu terbunuh di Jalur Gaza juga mengumumkan niat yang ingin mereka lakukan untuk menyerang Masjid Al-Aqsa.
Diketahui jika jamaah yang berasal dari umat Islam dihadapkan dengan berbagai kesulitan untuk mengakses Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu tempat suci bagi umat Islam.
Terdapat penghalang logam yang dipasang penjajah Israel di gerbang Masjid Al-Aqsa dan tentara penjajah Israel akan memeriksa identitas yang ingin masuk ke dalamnya.
Pemeriksaan tersebut juga termasuk dengan pemeriksaan untuk tas bagi mereka yang membawa tas.
Selain itu, terdapat juga laporan jika beberapa warga Palestina dilarang masuk ke Masjid Al-Aqsa karena alasan yang tidak diketahui.
Sementara itu, para pengunjuk rasa penjajah Israel yang termasuk di dalamnya keluarga para tawanan yang masih berada di Jalur Gaza kembali menutup penyeberangan Karam Abu Salem untuk mencegah truk bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.
Mereka menuntut untuk para sandera dibebaskan sebelum bantuan apapun diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Diketahui jika truk bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Jalur Gaza untuk pertama kalinya di hari Rabu.
Baca Juga:
Sejumlah Negara Barat Menangguhkan Pendanaan, Apakah Penjajah Israel Ingin Menghancurkan UNRWA?
Hal itu terjadi setelah pemerintah AS mengatakan kepada penjajah Israel jika penyeberangan Karem Abu Salem harus terus beroperasi seperti biasanya.
“Bantuan kemanusiaan harus masuk ke Jalur Gaza tanpa hambatan apapun,” kata perwakilan mereka. (*/Mey)