Internasional, gemasulawesi - Sebanyak 4 warga Palestina meninggal dan beberapa orang lainnya terluka setelah pasukan penjajah Israel menyerang tenda duka di kamp pengungsi Nuseirat yang diketahui terletak di Jalur Gaza bagian tengah.
Menurut sumber, dalam peristiwa yang terjadi pada hari Rabu, tanggal 16 Juli 2025 waktu setempat, serangan tersebut menghantam tenda duka di Jalan Al-Ishreen di kamp pengungsi Nuseirat yang menyebabkan tewasnya 4 warga Palestina dan melukai beberapa orang lainnya.
Pada hari yang sama, sebanyak 10 warga Palestina meninggal dan yang lainnya juga mengalami luka-luka di Jalur Gaza.
“Serangan penjajah Israel menargetkan Abu al-Arif di Jalur Gaza selatan,” katanya.
Baca Juga:
PBB telah Meningkatkan Kewaspadaan atas Lonjakan Pengungsian Massal di Tepi Barat
Dia menambahkan daerah lain yang menjadi target serangan adalah al-Mazra’a di Deir al-Balah di jalur selatan.
Kedua peristiwa tersebut menewaskan 7 warga Palestina meninggal dan melukai 17 orang lainnya termasuk dengan anak-anak.
Pengeboman penjajah Israel menargetkan kamp pengungsi al-Bureij di jalur tengah yang menewaskan 3 warga Palestina dengan beberapa orang terluka.
Sementara itu, 2 warga Palestina meninggal karena luka yang dideritanya setelah diserang di daerah As-Sudaniya di sebelah barat laut Jalur Gaza.
Baca Juga:
UNRWA Perkirakan Penjajah Israel telah Membunuh Anak-Anak Setara dengan 1 Kelas Penuh Setiap Hari
Di sisi lain, mantan Perdana Menteri penjajah Israel, Ehud Olmert, mengatakan respons militer penjajah Israel setelah serangan yang dipimpin Hamas pada bulan Oktober 2023 ‘tidak dapat dihindari dan tidak dapat dielakkan’ tetapi telah tiba waktunya untuk mengakhiri perang yang terjadi di wilayah Jalur Gaza.
Dia mengatakan ini memerlukan reaksi yang segera dan juga sangat tegas yang harus pihak penjajah Israel ambil.
Dia menyatakan saat penjajah Israel memulainya, komunitas internasional hampir secara keseluruhan mendukungnya.
Dia menyebutkan hal ini terjadi 22 bulan yang lalu dan ‘sejak saat itu banyak hal yang telah terjadi’.
Menurutnya, yang perlu dilakukan saat ini adalah mengakhiri perang dan membawa kembali semua sandera kemudian membentuk pasukan keamanan sementara atau internasional yang akan mengambil alih kendali praktis atas Jalur Gaza. (*/Mey)