PBB telah Meningkatkan Kewaspadaan atas Lonjakan Pengungsian Massal di Tepi Barat

Ket. Foto: PBB Meningkatkan Kewaspadaannya untuk Lonjakan Pengungsian Massal yang Terjadi di Tepi Barat
Ket. Foto: PBB Meningkatkan Kewaspadaannya untuk Lonjakan Pengungsian Massal yang Terjadi di Tepi Barat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – PBB telah meningkatkan kewaspadaan atas lonjakan pengungsian massal di Tepi Barat dan menggambarkannya sebagai pengungsian yang paling parah sejak penjajah Israel memulai pendudukannya hampir 6 dekade yang lalu.

PBB menyatakan agresi militer penjajah Israel yang sedang berlangsung yang kini telah memasuki bulan ketujuh di Tepi Barat utara telah memaksa puluhan ribu warga Palestina meningkatkan rumah mereka sehingga memicu kekhawatiran akan kemungkinan pembersihan etnis.

“Operasi militer di Tepi Barat merupakan yang paling panjang sejak Intifada Kedua pada awal tahun 2000-an,” ujar Juliette Tourna, juru bicara UNRWA.

Dalam kesempatannya berbicara kepada wartawan di Jenewa melalui panggilan video dari Yordania, dia menyatakan apa yang terjadi tengah memengaruhi banyak kamp pengungsi di wilayah itu.

Baca Juga:
UNRWA Perkirakan Penjajah Israel telah Membunuh Anak-Anak Setara dengan 1 Kelas Penuh Setiap Hari

Dia melanjutkan itu juga menyebabkan pengungsian terbesar warga Palestina di Tepi Barat sejak 1967.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM memperingatkan pemindahan paksa massal yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel dapat dianggap sebagai ‘pembersihan etnis’.

Sejak dimulainya agresi penjajah Israel di wilayah utara Tepi Barat pada bulan Januari, khususnya di Jenin dan Tulkarm, sekitar 30.000 warga Palestina masih terus mengungsi.

Hal tersebut menurut Thameen Al-Kheetan, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM atau OHCHR.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Terus Meratakan Tanah di Khirbet Ibziq sebagai Bagian dari Upaya Membangun Jalan Militer

Dia melanjutkan selama periode yang sama, pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah pembongkaran untuk sekitar 1.400 rumah di Tepi Barat utara.

Dia juga menyebut angka itu ‘mengkhawatirkan’ dan mencatat pembongkaran yang dilakukan oleh pendudukan penjajah Israel telah menggusur 2.907 warga Palestina di Tepi Barat sejak bulan Oktober 2023.

Dia menyampaikan 2.400 warga Palestina tambahan dengan hampir setengahnya anak-anak terusir karena serangan oleh penjajah Israel.

Dia juga menyatakan penyesalannya hasil kumulatifnya adalah pengosongan sebagian besar wilayah Tepi Barat dari warga Palestina. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

UNRWA Perkirakan Penjajah Israel telah Membunuh Anak-Anak Setara dengan 1 Kelas Penuh Setiap Hari

Sejak perang dimulai, menurut UNRWA, penjajah Israel telah membunuh anak-anak yang jumlahnya setara dengan 1 kelas penuh setiap hari.

Pasukan Penjajah Israel Terus Meratakan Tanah di Khirbet Ibziq sebagai Bagian dari Upaya Membangun Jalan Militer

Sebagai bagian dari upaya untuk membangun jalan militer, pasukan penjajah Israel terus meratakan tanah di Khirbet Ibziq.

Seorang Pemuda Palestina dari Desa Al-Lubban ash-Sharqiya Selatan Nablus Ditahan Pasukan Penjajah Israel

Pasukan penjajah Israel menahan seorang pemuda dari Desa Al-Lubban ash-Sharqiya di sebelah selatan Nablus yang terletak di Tepi Barat.

Sebanyak 11 Warga Palestina Tewas dalam Serangkaian Serangan Udara Penjajah Israel yang Targetkan Berbagai Wilayah di Jalur Gaza

Serangkaian serangan udara yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza menyebabkan sebanyak 11 warga Palestina meninggal.

Menag dan Dubes Iran Bahas Kolaborasi Pendidikan dan Persatuan Umat di Tengah Ketegangan Global

Menag Nasaruddin dan Dubes Iran membahas kerja sama pendidikan serta pentingnya solidaritas antarumat beragama di tengah konflik global.

Berita Terkini

wave

Tiga Jasad WNI Korban Kecelakaan Helikopter di Tanah Bumbu Berhasil Teridentifikasi

Tim DVI Polda Kalsel identifikasi tiga WNI korban helikopter BK117 D3, sementara dua jasad lainnya masih menunggu kepastian.

Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Baru Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo memberhentikan dan melantik menteri serta wakil menteri baru dalam Kabinet Merah Putih 2024—2029.

Kemenkeu dan BI Perkuat Skema Burden Sharing untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Kemenkeu dan BI terapkan burden sharing hati-hati, dukung perumahan rakyat dan koperasi, jaga stabilitas moneter serta dorong pertumbuhan.

Kemendagri Dorong Pengaktifan Siskamling dan Optimalisasi Peran Satlinmas

Kemendagri terbitkan surat edaran mendorong pengaktifan kembali siskamling dan perkuat peran Satlinmas demi keamanan dan ketertiban.

Indonesia-GCC Percepat Perundingan FTA, Target Rampung 2025

Indonesia dan GCC melanjutkan perundingan FTA putaran ketiga, bahas perdagangan, investasi, hingga ekonomi halal dengan target selesai 2025.


See All
; ;