Pasukan Penjajah Israel Menahan Seorang Pria Palestina setelah Menembaknya di Kota Meithaloun

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Menahan Seorang Pria setelah Sebelumnya Menembaknya di Kota Meithaloun
Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Menahan Seorang Pria setelah Sebelumnya Menembaknya di Kota Meithaloun Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menahan seorang pria Palestina pada Jumat pagi, tanggal 28 Maret 2025 waktu setempat, setelah menembaknya di Kota Meithaloun yang terletak di selatan Jenin.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa satuan rahasia tentara penjajah Israel menyusup ke Meithaloun dan mengepung rumah Abdul Karim Rabayaa.

Pasukan penjajah Israel menembaki pria tersebut, melukainya dengan peluru tajam sebelum menginterogasinya di lapangan.

Selanjutnya, pasukan penjajah Israel mencegah kru ambulans mencapai Rabayaa dan menahannya tanpa memberikan informasi apapun mengenai kondisi kesehatannya.

Baca Juga:
UNRWA Bunyikan Peringatan atas Meningkatnya Penumpukan Sampah di Jalur Gaza

Di sisi lain, puluhan ribu tentara cadangan penjajah Israel menolak bertugas di militer setelah pemerintah melanjutkan perang di Jalur Gaza, perang yang oleh banyak orang di penjajah Israel dianggap membahayakan nyawa tahanan yang tersisa.

Surat kabar penjajah Israel melaporkan bahwa para prajurit cadangan memberitahu komandan mereka bahwa mereka tidak akan melapor tugas jika di panggil lagi.

“Mereka menyebutkan salah satu alasannya adalah keputusan Benjamin Netanyahu untuk memecat Ronen Bar, kepala Shin Bet, dan mengubah komposisi Komite Seleksi Yudisial,” ujar mereka.

Selama sepekan terakhir saja, 8 pekerja bantuan lagi tewas di Jalur Gaza sehingga jumlah total staf kemanusiaan yang tewas sejak penjajah Israel melancarkan perang di wilayah Palestina pada bulan Oktober 2023 menjadi 399.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Berlakukan Pembatasan Ketat terhadap Jemaah Palestina untuk Beribadah di Masjid Al Aqsa

Dalam laporan situasi terbarunya, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) juga menyampaikan sebanyak 142.000 warga Palestina diusir secara paksa dari rumah dan tempat penampungan sementara mereka oleh militer penjajah Israel dalam seminggu mulai 18 hingga 23 Maret.

Upaya penyaluran bantuan juga terhambat di Jalur Gaza karena penjajah Israel telah memblokir semua pasokan kemanusiaan untuk memasuki Jalur Gaza selama lebih dari 3 minggu.

Pasukan penjajah Israel juga telah menolak sebagian besar permintaan koordinasi pergerakan badan-badan bantuan dengan militer penjajah Israel di dalam Jalur Gaza. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

UNRWA Bunyikan Peringatan atas Meningkatnya Penumpukan Sampah di Jalur Gaza

Peringatan dibunyikan UNRWA atas meningkatnya penumpukan sampah di Jalur Gaza dan memperingatkan hal itu membahayakan kesehatan.

Pasukan Penjajah Israel Berlakukan Pembatasan Ketat terhadap Jemaah Palestina untuk Beribadah di Masjid Al Aqsa

Pembatasan ketat dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap jemaah Palestina untuk beribadah di Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

7 Warga Sipil Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Barat Laut Kota Gaza

Serangan udara penjajah Israel di barat laut Kota Gaza, Palestina, menyebabkan sebanyak 7 warga sipil Palestina meninggal dunia.

Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Penggembala Palestina di Masafer Yatta

Para penggembala Palestina diserang oleh penjajah Israel di daerah Masafer Yatta di selatan Hebron dan juga berupaya mencuri ternak.

Seorang Pemuda Palestina Ditembak Mati oleh Pasukan Penjajah Israel di Selatan Nablus

Pasukan penjajah Israel menembak mati seorang pemuda Palestina di dekat Kota Hawara di selatan Nablus, Tepi Barat.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;