Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pemerintah penjajah Israel pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2024, memperpanjang wajib militer untuk 350 ribu prajurit cadangan selama 4 bulan hingga akhir tahun 2024.
Pemerintah menyetujui perpanjangan tersebut dalam pertemuan Kabinet Keamanan dan meloloskannya lewat pemungutan suara, yang memungkinkan 350 ribu tentara cadangan dimobilisasi hingga akhir tahun 2024.
Hal tersebut dilaporkan oleh Radio Angkatan Darat penjajah Israel tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Di sisi lain, Al Azhar, yang merupakan lembaga sarjana Islam Sunni terkemuka di Mesir, telah menyatakan keprihatinannya atas pembelian Googel Ads oleh penjajah Israel untuk mendiskreditkan UNRWA.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Observatorium untuk Memerangi Ekstremisme, Al Azhar mencatat bahwa dengan melakukan hal tersebut, pendudukan penjajah Israel memperluas medan perang, yang sekarang meluas ke platform daring yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, transparansi, dan netralitas yang mereka klaim untuk diperjuangkan.
Observatorium itu mengatakan sebagai kelanjutan dari serangkaian narasi rekayasa yang bertujuan untuk menarik simpati global, pemerintah penjajah Israel telah terlibat dalam pembelian massal konten promosi dari raksasa teknologi Google.
Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Klaim Telah Menyerang 30 Target di Jalur Gaza dalam 24 Jam
“Langkah ini dimaksudkan untuk mengarahkan pengguna mesin pencari yang mencari informasi tentang UNRWA ke situs yang secara keliru menuduh UNRWA mempunyai hubungan dengan Hamas,” ujar mereka.
Mereka melanjutkan saat mencari berita terkait UNRWA, pengguna akan menemukan situs-situs yang muncul di bagian atas hasil pencarian yang bertujuan untuk merusak kredibilitas lembaga itu dengan mengklaim bahwa lembaga ttersebut terkait dengan Hamas.
“Sebuah klaim yang telah berulang kali dibantah oleh lembaga itu, sebab tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukungnya sama sekali,” ucap mereka.
Pernyataan itu dengan menekankan pentingnya platform daring menolak godaan suap terselubung, memperingatkan agar platform daring tidak terjerumus ke dalam keterlibatan dalam blokade yang tidak adil dan genosida yang berlangsung di Jalur Gaza dengan mencegah peliputan berita dan pembungkaman konten yang mengungkap kejahatan perang dan juga genosida penjajah Israel. (*/Mey)