Internasional, gemasulawesi – Benjamin Netanyahu, yang merupakan Perdana Menteri penjajah Israel, menolak pendirian rumah sakit lapangan untuk merawat anak-anak Palestina yang terluka dalam serangan penjajah Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Kantor Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengatakan Benjamin Netanyahu telah memberitahukan secara tertulis bahwa dia tidak menyetujui pembangunan rumah sakit untuk warga Gaza di penjajah Israel dan oleh sebab itu, pembangunan rumah sakit itu tidak akan dilakukan.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh kantor Benjamin Netanyahu pada hari Kamis, tanggal 18 Juli 2024, waktu setempat.
Pada hari Rabu, tanggal 17 Juli 2024, kantor Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, mengumumkan pendirian rumah sakit lapangan, dengan menyampaikan hal itu disebabkan oleh penutupan penyeberangan Rafah ke Mesir yang diperpanjang.
“Ini merupakan solusi jangka pendek yang signifikan yang akan menjawab kebutuhan kemanusiaan mendesak hingga mekanisme permanen terbentuk untuk melakukan evakuasi dan merawat anak-anak yang sakit,” katanya.
Di sisi lain, Ukraina telah mengirimkan 1.000 ton tepung terigu ke wilayah Palestina, dalam pengiriman pertama di bawah inisiatif untuk memerangi kelaparan di negara berkembang.
Dalam pengumuman di saluran Telegeramnya pada hari Kamis, tanggal 18 Juli 2024, Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengungkapkan bahwa sebuah kapal yang membawa 1.000 ton tepung terigu telah tiba di Yordania dari Turki, untuk didistribusikan ke wilayah Palestina.
Dia menyatakan inisiatif gandum dari Ukraina yang digagas Presiden Volodymyr Zelenskyy, yang bekerja sama dengan WFP atau Program Pangan Dunia, telah mengirimkan pengiriman pertama dari 3 pengiriman ke Palestina.
“Yang akan memberikan bantuan pangan kepada lebih dari 100.000 keluarga yang terjebak di tengah konflik penjajah Israel dan Hamas,” ujarnya.
Program ‘Grain from Ukraine’ adalah inisiatif yang diluncurkan oleh Presiden Ukraina pada bulan November tahun 2022, untuk memperingati ulang tahun ke-90 Holodomor, yang merupakan kelaparan yang dilakukan oleh Uni Soviet terhadap jutaan warga Ukraina selama tahun 1930-an.
“Ukraina selalu dan akan terus menjadi donor ketahanan pangan untuk seluruh dunia,” ucapnya.
Dia menambahkan sejak dimulainya program ini, Ukraina telah memasok produk pangan penting ke banyak negara, termasuk Sudan, Ethiopia, Kenya dan juga Yaman. (*/Mey)