Internasional, gemasulawesi – Save The Children, yang dikenal sebagai badan amal, menyatakan jika anak-anak sekarang hidup di tengah puing-puing reruntuhan bangunan yang ada di Khan Younis.
Khan Younis, yang merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza, kini telah menjadi kota hantu.
Sebelum perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, Khan Younis yang berada di sebelah selatan Jalur Gaza, berpenduduk lebih dari 200.000 orang, yang termasuk juga dengan lebih dari 100.000 anak-anak.
“Sekarang ini, Khan Younis adalah kota hantu dengan sejumlah orang yang kembal dalam jumlah kecil sejak mereka meninggalkan kota ini karena perang,” kata mereka.
Save The Children mengungkapkan jika warga Palestina mulai kembali ke Khan Younis untuk melindungi sisa properti mereka atau mengambil barang-barang yang tersisa dari rumah mereka.
Sementara itu, dilaporkan Save The Children, jika anak-anak akan berkeliaran di jalan untuk mencari air atau persediaan makanan.
Baru-baru ini, juga dikabarkan jika gambar satelit menunjukkan deretan tenda yang ada di sebelah barat Khan Younis.
Juru bicara Save The Children, Sacha Myers, dalam pernyataannya kemarin, 25 April 2024, waktu Palestina, mengatakan jika setelah mengunjungi Khan Younis, dia benar-benar merasa sakit secara fisik.
“Ini merupakan reaksi tubuh saya saat melihat kebrutalan ini atas pengabaian total yang mereka lakukan terhadap kehidupan manusia,” ujarnya.
Myers menyatakan jika dia telah mengunjungi banyak zona perang dan juga bencana, namun, dia belum pernah berada dalam situasi dimana sejauh mata memandang, yang terlihat adalah puing-puing bangunan.
“Dalam beberapa konflik yang terjadi, Anda akan melihat kehancuran, namun, akan ada kesenjangan antara kerusakan dan bangunan yang masih berdiri,” katanya.
Dia melanjutkan jika di Khan Younis, ketika orang berputar 360 derajat, setiap bangunan rusak parah atau menjadi puing-puing di tanah.
“Dan ini bukan hanya 1 atau 2 jalan, namun, puluhan jalan dan itu ada dimana-mana disini,” tuturnya. (*/Mey)