Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pasukan penjajah Israel dilaporkan melakukan serangan di beberapa wilayah di Tepi Barat, yakni Nablus, Jenin dan Hebron.
Menurut laporan, penyerangan tersebut terjadi malam tadi waktu Palestina.
Laporan yang sama menyebutkan jika bentrokan bersenjata juga terjadi di kamp pengungsi Jenin.
“Rumah-rumah yang berada di Nablus, Jenin dan juga Hebron juga digerebek, namun, sejauh ini belum ada laporan penangkapan yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Selain itu, penggerebekan dan juga penangkapan terjadi di wilayah Tepi Barat yang lain, yakni kota Al-Mazra’a Al-Sharqiya yang berada di sebelah utara Ramallah dan kota Beit Fajjar yang berada di sebelah selatan Betlehem.
Kota Baqat Al-Hatab dan kota Hajjah yang berada di sebelah timur Qalqilya juga menjadi sasaran pasukan penjajah Israel.
Sedangkan untuk penangkapan, pasukan penjajah Israel menangkap seorang pria di kota Azzun yang berada di timur Qalqilya dan juga di Desa Baqat Al-Hatab yang berada di sebelah timur Qalqilya.
Di sisi lain, PM penjajah Israel, Benjamin Netanyahu diketahui mendapatkan tekanan dari kelompok sayap kanan untuk kemungkinan kesepakatan gencatan senjata dan juga pertukaran tawanan dengan Hamas.
Kelompok sayap kanan penjajah Israel adalah anggota koalisi Benjamin Netanyahu yang dilaporkan mengancam akan meninggalkan pemerintahan jika PM penjajah Israel membuat kesepakatan dengan Hamas.
Baca Juga:
Serang Komunitas Palestina di Tepi Barat, AS Jatuhkan Sanksi untuk Beberapa Pemukim Penjajah Israel
Kelompok sayap kanan menyebutkan jika itu nantinya akan memberikan dampak yang buruk untuk penjajah Israel.
Di pihak lain, terdapat juga kelompok oposisi penjajah Israel yang dilaporkan sangat kritis terhadap Benjamin Netanyahu.
Kelompok oposisi juga pernah mengatakan sebelumnya jika mereka menawarkan ‘jaring pengaman’ kepada Benjamin Netanyahu jika misalkan kelompok sayap kanan penjajah Israel memilih untuk meninggalkan pemerintahan jika kesepakatan disetujui.
Baca Juga:
Bertemu Keluarga Tawanan, Netanyahu Sebut Akan Setujui Kesepakatan Pembebasan dengan Hamas
“Kami siap untuk membentuk pemerintahan persatuan,” ujar salah satu perwakilan mereka.
Saat ini, sekitar 27 ribu rakyat Palestina dilaporkan tewas karena serangan yang dilakukan sejak tanggal 7 Oktober 2023 tersebut. (*/Mey)