Internasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika suara-suara pro-Palestina bermunculan di media sosial beberapa hari ini yang isinya mengecam media Barat karena kurangnya liputan tentang kasus genosida Israel yang diajukan Afrika Selatan di ICJ (Mahkamah Internasional).
Diketahui jika pada tanggal 29 Desember 2023 lalu, Afrika Selatan secara resmi mengajukan kasus genosida Israel ke ICJ.
Dengar pendapat dilakukan selama 2 hari dimana Afrika Selatan menyampaikan kasusnya di hari Kamis lalu, sedangkan Israel menyampaikan pembelaannya di hari Jumat.
Baca Juga:
Ajukan Kasus Genosida Penjajah Israel ke ICJ, Afrika Selatan Diwakili Salah Satu Pengacara Terkemuka
Media non-Barat dan non-arus utama secara luas meliput sidang yang dikatakan seolah mencerminkan betapa pentingnya kasus ini.
Namun, disebutkan terdapat kekurangan tentang liputan sidang yang dilakukan hari Kamis lalu dari media berita besar di dunia.
Yara Hawari yang merupakan penulis dan analis Palestina menyatakan liputan media Barat tentang sidang di hari pertama mencengangkan.
Baca Juga:
Berperang, Lebih dari 4 Ribu Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menjadi Cacat Sejak Agresi
Kepala Komunikasi untuk Euro-Med Human Rights Monitor, Muhammed Shehada, menyebutkannya juga dalam sebuah postingan di media sosial X pribadinya.
“Saya tidak dapat menemukan tentang sidang ICJ di media-media besar yang ada di dunia, apa yang menjelaskan kampanye disinformasi karena kelalaian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini?” postingnya.
Editor dan penulis asal Kanada, Davide Mastracci menyampaikan jika hanya ada sedikit 0 liputan tentang kasus Afrika Selatan melawan Israel di CIJ yang ada di halaman outlet berita Kanada hari ini.
Baca Juga:
Bahan Bakar Habis Sebabkan Pemadaman Listrik Total di RS Al Aqsa, Bayi Dilaporkan Beresiko Tinggi
Sebelumnya, banyak kritikan yang ditujukan untuk media Barat selama perang Palestina berlangsung karena mereka menunjukkan bias terhadap kasus Israel.
Itu dilakukan dengan penyebaran disinformasi atau jumlah waktu yang diberikan untuk suara-suara pro-Israel.
Sementara itu, suara-suara pro-Palestina ditutup.
Sejumlah pengguna media sosial mengatakan bahwa media-media terlihat sepi di hari pertama sidang.
Dan untuk hari kedua yang beragendakan pembelaan Israel, media-media tersebut melanjutkan liputan mereka tentang sidang ICJ.
Beberapa outlet media Barat yang bahkan memiliki saluran televisi tampaknya telah mengalihkan liputannya dari layar TV ke ranah online. (*/Mey)