Internasional, gemasulawesi – Dalam pernyataannya baru-baru ini, penulis Israel, Guy Aviad, menyatakan masih belum ada tanda-tanda kelemahan ataupun kemunduran yang ditunjukkan dalam gerakan perlawanan untuk agresi Israel yang dilakukan Hamas di Jalur Gaza.
Guy Aviad menambahkan bahwa meskipun pasukan Israel membunuh hampir 23.000 warga Palestina sejak Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas senang dan bersatu dengan situasi saat ini di Jalur Gaza, atau dengan kata lain menghadirkan front persatuan.
Guy Avia yang diketahui pernah menulis buku tentang Hamas mengungkapkan bahwa tampaknya pihak lain yakin, dengan mempertimbangkan desakan kepemimpinan dari Hamas untuk menghubungkan negosiasi alot yang dilakukan untuk gencatan senjata total di daerah kantong tersebut.
“Hal itu ketika tentara Israel terakhir kali mengakhiri jeda kemanusiaan selama seminggu di tanggal 1 Desember 2023 dengan membom Khan Younis di Gaza,” katanya.
Saat ditanyakan mengenai pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang kini dikabarkan menghilang sejak perang dimulai, Aviad menerangkan dia dapat berada dimana saja di Gaza.
Guy Aviad juga mengulangi klaim pejabat Israel beberapa waktu yang lalu, bahwa terdapat ratusan kilometer terowongan bawah tanah di Jalur Gaza milik Hamas yang dapat menjadi tempat Yahya Sinwar bersembunyi.
Baca Juga:
Tuntutan Hukum dari Afrika Selatan, Penjajah Israel Antisipasi Kemungkinan ICJ Paksa Hentikan Agresi
Meski operasi darat telah diluncurkan Israel beberapa waktu yang lalu yang menimbulkan kerusakan yang masif, Israel hingga kini diketahui belum menunjukkan bukti nyata atau bukti valid dari terowongan yang digunakan pasukan Hamas.
Di tanggal 27 Oktober 2023, 20 hari sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023, juru bicara militer Israel Daniel Hagari, mengklaim bahwa 5 bangunan rumah sakit yang berada di Jalur Gaza terlibat langsung dalam kegiatan Hamas.
“Bangunan-bangunan rumah sakit tersebut berada di atas terowongan bawah tanah milik Hamas,” ucapnya.
Namun, sebuah investigasi yang dilakukan oleh surat kabar terkemuka di dunia yang diterbitkan di tanggal 21 Desember 2023, dikabarkan jika tidak satu pun dari 5 gedung rumah sakit yang diidentifikasi oleh Daniel Hagari tampaknya terhubung ke beberapa terowongan milik Hamas, seperti yang diklaim Israel sebelumnya.
“Selain itu, tidak ada bukti bahwa terowongan tersebut dapat diakses atau memiliki akses dari bangsal rumah sakit,” tambah mereka. (*/Mey)