Internasional, gemasulawesi – Pemerintah federal India meminta negara bagian untuk mengidentifikasi titik-titik darurat dan meningkatkan pengujian untuk Covid-19, setelah negara itu mencatat jumlah kasus harian tertinggi sejak September 2022.
Dilansir dari Channel News Asia pada Jum’at 7 April 2023 Menteri Kesehatan India Mansukh Mandiviya mengumumkan jika kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19 di India.
“Ada 6.050 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, melanjutkan tren kenaikan tajam sejak jeda tahun lalu,” kata Mansukh Mandiviya.
Baca : Konflik antara India dan China Kembali Memanas Menjelang G20 di New Delhi
Mansukh Mandaviya juga meminta tim ahli kesehatan untuk meningkatkan pengujian genom dan melakukan pemantauan secara rutin di berbagai rumah sakit yang ada di India.
Menurutnya kasus baru harian hampir tiga kali lipat dengan jumlah lebih dari 2.000 kasus pada akhir Maret 2023.
“Tren peningkatan kasus Covid-19 kembali terjadi secara tajam dengan jumlah kasus mencapai dua ribu kasus hingga akhir Maret 2023,” jelasnya.
Baca : Menlu Retno Kecam Dua Politikus India Penghina Nabi Muhammad SAW
Ia juga menjelaskan jika varian kasus Covid-19 tersebut termasuk jenis Prevalensi XBB.1.16.
Yang diklasifikasikan sebagai varian yang menarik oleh Organisasi Kesehatan Dunia, meningkat dari 21,6 persen pada Februari 2023 menjadi 35,8 persen pada Maret 2023.
“Varian baru yang menyebar adalah jenis Prevalensi XBB.1.16 yang menurut WHO termasuk ke dalam kategori varian baru yang bersifat unik dari Covid-19,” paparnya.
Baca : Adani Group di India Menuju Kebangkrutan Akibat Kondisi Fraud Perusahaan
Mansukh Mandiviya juga mengungkapkan jika kasus aktif berjumlah lebih dari 28.300 dengan 14 kematian selama 24 jam terakhir.
Hal tersebut menjadikan jumlah kematian resmi negara itu dari penyakit itu menjadi 530.943 kasus positif Covid-19 hingga tanggal 8 April 2023.
India telah mencatat lebih dari 44,7 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi sejak awal pandemi tersebut menyebar pada tiga tahun lalu yaitu tahun 2020, jumlah kasus Covid-19 di India tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News