Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini peraturan SM Academy picu kritikan netizen Korea Selatan karena aturan yang ada dalam laman pendaftaran siswa.
Peraturan picu kritikan netizen Korea Selatan tersebut menyebutkan bahwa SM Academy memaksa siswa untuk melakukan putus sekolah jika ingin mendaftar di SM Entertainment.
Diketahui bahwa SM Universe Academy ini merupakan bagian dari SM Entertainment dan ini adalah pertama kalinya SM mendirikan akademi.
Baca: Akademi Komunitas Kelautan Perikanan Jawab Kebutuhan Parimo
Letak SM Universe Academy di Daechi-dong Seoul yang memiliki slogan “Pendidikan Swasta adalah Nomor 1”.
Tujuan dibentuknya akademi SM ini adalah agar bisa membina calon K-Pop Star berbasis global dengan jurusannya terdiri dari vokal, menari, produksi, modelling, dan akting.
Setiap tahun target siswa yang mendaftar tidak boleh lebih dan kurang hanya menyediakan 120 siswa dalam setiap tahunnya.
Baca: KKP Segera Resmikan Pendidikan Vokasi Parigi Moutong
120 siswa itu harus terdiri dari 36 siswa yang mempunyai warga negara Korea Selatan dan 84 siswa yang mempunyai warga negara asing.
Melihat hal tersebut akademi SM sangat terlihat luar biasa jika dipandang, namun hal yang menjadi sorotan adalah peraturan yang ditetapkan akademi tersebut.
Jika ingin masuk menjadi bagian dari SM Entertainment atau SMU maka siswa yang mendaftar harus bersedia memutuskan sekolah mereka di luar sana agar bisa masuk ke akademi SM.
Secara hukum ini adalah program sebuah akademi namun secara kenyataan SMU ini dijalankan sama seperti sekolah-sekolah pada umumnya.
Baca: Dekan Untad Nilai Tepat Peningkatan SDM Parigi Moutong
Para calon siswa yang bersedia masuk ke SMU ini akan menjalani hari yang sama seperti mereka sekolah.
5 hari dalam seminggu dan aktivitas akademi akan dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore.
Persyaratan lainnya adalah siswa yang ingin masuk ke SMU ini harus berada di tahun ke-3 sekolah menengah baik itu Junior High School dan Senior High School dan hal inilah yang menjadi rumit.
Jadi, dibuatlah aturan bagi siswa yang mau mendaftar harus putus sekolah terlebih dahulu jika bersedia.
Baca: Rencana PPN Sekolah Pengaruhi Kualitas Pendidikan Indonesia
Akademi SM ini memang sengaja dibuat SM Entertainment untuk mencetak generasi idol, aktris, model, produser, dan sebagainya untuk keberlangsungan SM dimasa depan agar semakin maju dan lebih go internasional.
Namun yang menjadi minusnya yang harus diingat oleh para siswa di akademi SM walaupun mereka sudah masuk ke akademi SM belum tentu mereka bisa masuk menjadi bagian dari artis SM Entertainment.
Namun jika siswa di akademi SM ini mau bergabung dengan agensi lain juga memberikan dampak yang positif untuk siswa tersebut jika tidak bisa bergabung menjadi bagian dari artis SM Entertainment.
Baca: Polda Sulawesi Tengah Dikritik Warga Saat Sesi Jumat Curhat
Selain kritik karena peraturan siswa harus bersedia putus sekolah yang ditetapkan oleh SMU, akademi SM ini juga mendapatkan kritik dari segi biaya akademi.
Diketahui untuk biaya akademi SM, siswa harus membayar 2,2 sampai 2,6 juta won perbulan dan hal itu menurut netizen Korea kurang Worth It dengan masa depan para siswa tersebut yang masih abu-abu.
Pendidikan adalah hal yang paling terpenting di Korea Selatan dan sangat diperhatikan karena itulah peraturan SM Akademi ini memicu kontra dari netizen. (*/Wulandari)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News