Kenakan Hoodie Coklat dan Masker Hitam, Adik Pegi Setiawan Jalani Pemeriksaan di Polres Cirebon Kota Terkait Kasus Pembunuhan Vina

Penuhi panggilan polisi, adik Pegi Setiawan diperiksa terkait kasus pembunuhan Vina.
Penuhi panggilan polisi, adik Pegi Setiawan diperiksa terkait kasus pembunuhan Vina. Source: Foto/Tangkap layar Youtube Kompas TV

Hukum, gemasulawesi - Adik dari Pegi Setiawan, Lusiana, mendatangi Polres Cirebon Kota (Ciko) untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi pada tahun 2016.

Lusiana tiba di Polres Cirebon Kota sekitar pukul 11.20 WIB dengan mengenakan jaket hoodie berwarna coklat dan masker hitam, serta didampingi oleh kuasa hukum keluarga, Sugianti Iriani.

Pemeriksaan yang dilaksanakan pada Selasa, 28 Mei 2024, ini dilakukan secara tertutup dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian di pintu gerbang Mapolres Cirebon Kota.

Sugianti Iriani menjelaskan bahwa kedatangan Lusiana adalah untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus yang melibatkan kakaknya, Pegi Setiawan.

Baca Juga:
Viral Detik-Detik Penangkapan Caleg DPR Kabupaten Aceh Tamiang oleh Bareskrim Polri Terkait Kasus Narkoba di Sebuah Toko Pakaian

"Ya, mengantarkan adiknya Pegi untuk diperiksa sebagai saksi. Kita akan bicara apa adanya. Yang periksa dari Ditreskrimum Polda Jabar," ujar Sugianti.

Selain Lusiana, pihak kuasa hukum juga berencana menghadirkan beberapa saksi lainnya yang diharapkan bisa memberikan keterangan yang meringankan bagi Pegi Setiawan.

"Kami telah menyiapkan sejumlah saksi lain yang mengetahui keberadaan Pegi saat terjadi pembunuhan Vina dan Eky pada 2016," kata Sugianti.

Salah satu saksi yang akan dipanggil adalah rekan kerja Pegi di Bandung, yang bisa membuktikan bahwa Pegi tidak berada di Cirebon pada tanggal 27 Agustus 2016.

Baca Juga:
Yuk Eksplorasi Menawan Gua Baba Liang, Destinasi Wisata Alam Sumatera Utara yang Miliki Pemandangan Menakjubkan!

Sugianti menegaskan keyakinannya bahwa Pegi Setiawan tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

"Kami tetap yakin bahwa Pegi tidak bersalah, karena pada tanggal 27 Agustus 2016 Pegi tidak berada di Cirebon," ujarnya.

Sebelumnya, pada Senin malam, polisi juga telah memeriksa Linda, teman Vina, yang tiba di Polres Cirebon Kota sekitar pukul 19.00 WIB didampingi oleh tim kuasa hukumnya.

Linda menjalani pemeriksaan selama lebih dari empat jam, menjawab sekitar 30 pertanyaan seputar identitas dan hubungannya dengan Vina.

Baca Juga:
Hotman Paris Sebut Linda, Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Vina Kembali Kesurupan, Bongkar Adanya Sosok Pelaku Baru yang Harus Ditangkap

Putri Maya Rumanti, anggota tim kuasa hukum Linda, menjelaskan bahwa Linda datang untuk menjawab pertanyaan masyarakat mengenai keberadaannya dan mengklarifikasi sosoknya yang digambarkan dalam film Vina.

"Linda juga tidak memiliki tato di tangan seperti di film," jelas Putri.

Putri juga mengungkapkan bahwa Linda dan Vina sebenarnya bukan sahabat dekat.

"Mereka hanya saling kenal. Saat itu Linda punya pacar yang juga anggota XTC, sehingga mereka hanya berteman lewat almarhum Eki," tuturnya.

Baca Juga:
Mengungkap Misteri dan Keindahan Goa Selarong dengan Wisata Alam, Religi dan Sejarah yang Memikat di Yogyakarta

Linda sendiri mengaku tidak mengenal Pegi Setiawan dan delapan terpidana lainnya dalam kasus tersebut.

Dia terakhir berkomunikasi dengan Vina sekitar enam bulan sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.

"Sosok Linda dalam film tersebut tidak sesuai dengan aslinya, karena saat pembuatan film saya tidak dilibatkan," kata Linda.

Linda berharap kasus pembunuhan Vina dan Eky bisa segera diselesaikan agar tidak ada lagi yang menjadi sasaran bully dari netizen, termasuk dirinya.

Baca Juga:
Penyerbuan Baru, OCHA Sebut Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan Sejumlah Rumah Milik Warga Palestina di Hizma dan Tubas, Tepi Barat

"Jangan kayak gini, kasihan banyak yang jadi sasaran bully netizen, termasuk saya," ujarnya.

Pemeriksaan terhadap Lusiana dan Linda merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk mengungkap fakta-fakta dalam kasus pembunuhan ini.

Dengan adanya saksi-saksi baru yang memberikan keterangan, diharapkan penyelidikan bisa semakin mendekati kebenaran dan mengungkap siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas kematian Vina dan Eky. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Bukan Salah Tangkap! Tim Kuasa Hukum Keluarga Vina Yakin Jika Pegi Adalah DPO yang Selam Ini Dicari, Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Terkecoh

Tim kuasa hukum keluarga Vina yakin jika langkah Polda Jawa Barat dengan menangkap dan menetapkan Pegi sebagai tersangka sudah tepat.

Muncul Kesaksian Baru dari Teman Pegi Terkait Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Yakin Jika Polisi Salah Tangkap, Ini Alasannya

Yakin polisi salah tangkap, Suharsono alias Bondol siap jadi saksi untuk Pegi, yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Vina.

Ibu Pegi Beberkan Pesan Sang Anak Usai Ditangkap, Sebut Dirinya Jadi Tumbal Orang-orang Penting dan Pejabat dalam Kasus Pembunuhan Vina

Pesan haru Pegi untuk sang ibu sehari setelah penangkapan jadi sorotan. Rela mati dan jadi tumbal orang-orang penting dalam kasus Vina.

Viral Detik-detik Pegi Dibungkam Polisi Gegara Ingin Sampaikan Pembelaan Usai Dituduh Jadi Otak Pembunuhan Vina, Sebut Dirinya Difitnah

Momen Pegi dibungkam polisi usai konferensi pers kasus pembunuhan Vina viral di media sosial, panik saat pelaku berusaha bicara kepada medi

Disebut Sebagai Otak dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi Beberkan Peran Pegi dan Ancaman Hukuman Mati yang Menghantuinya

Terancam hukuman mati, Polda Jawa Barat sebut Pegi adalah otak dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Berikut peran pelaku.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;