Dorong Lebih Mandiri dan Berdaya Saing, Wapres Minta Petani Pangan serta Rempah Dapat Bergabung dalam Program Korporasi

Ket. Foto: Petani Pangan dan Rempah Diminta Wakil Presiden Dapat Bergabung dalam Program Korporasi
Ket. Foto: Petani Pangan dan Rempah Diminta Wakil Presiden Dapat Bergabung dalam Program Korporasi Source: (Foto/ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Wapres)

Ekonomi, gemasulawesi – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, menyatakan Indonesia mempunyai beragam kekayaan alam, yang salah satunya adalah rempah-rempah yang dapat menjadi komoditas unggulan.

Menurut Wakil Presiden, hal ini mengingat minat pasar global terhadap rempah yang cukup tinggi.

Dalam keterangannya tanggal 26 Juni 2024, Wakil Presiden juga meminta agar para petani pangan dan petani rempah dapat bergabung ke dalam program korporasi petani.

Baca Juga:
Agar Nilai Tukar Rupiah Kembali Menguat, Wapres Ungkap Pemerintah Akan Terus Berupaya Menekan

Wapres menyampaikan hal itu bertujuan untuk mendorong petani menjadi lebih mandiri dan juga memiliki daya saing.

“Selain itu berkesinambungan yang dilakukan melalui pembinaan yang menyeluruh kepada para petani,” katanya.

Dia menambahkan jika itu yang harus ditata melalui korporasi petani.

Baca Juga:
Meski Ada Kebijakan Pemerintah yang Baru Terkait Usaha Pertambangan, Menteri Investasi Tegaskan Verifikasi Akan Tetap Dilakukan

“Jangan berjalan sendiri-sendiri, melainkan dikorporasikan,” ujarnya.

Dia menuturkan jika proses penanaman dan juga pengairannya diatur, termasuk dengan komoditas rempah.

Dikutip dari Antara, Ma’ruf Amin juga mendorong hilirisasi rempah-rempah sebelum dijual ke pasaran.

Baca Juga:
Terkait Pengelolaan Tambang, DPR Nilai Keterlibatan NU Dapat Mewakili Masyarakat Indonesia

Dia mengungkapkan bahwa dia berpikir jika rempah adalah milik masyarakat Indonesia yang diberikan Allah SWT.

“Banyak negara yang tidak memilikinya,” ucapnya.

Dia menegaskan jangan sampai Indonesia menjual bahan baku.

Baca Juga:
Terkait Realisasi Anggaran, Erick Thohir Sebut Akan Mencoba Dapat Menjaga Konsistensi daripada Serapan di Tahun 2024

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden saat menerima audiensi jajaran pimpinan GEMARI atau Gerakan Masyarakat dan Komunitas Rempah Indonesia yang dilangsungkan di kediaman resminya di Jakarta.

Dia mengatakan jika hilirisasi rempah dapat terwujud, maka hal tersebut akan memberikan dampak yang baik untuk negara karena yang akan diuntungkan adalah para petani pangan dan rempah.

“Secara langsung, hilirisasi akan memberikan nilai tambah terhadap produk para petani tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga:
Terkait Isu Berkurangnya Nilai Investasi di IKN, Bahlil Lahadalia Tegaskan Tidak Benar dan Dibuktikan Melalui Progres yang Tetap Berjalan

Wakil Presiden menyatakan hilirisasi akan membawa Indonesia menjadi negara yang makmur.

Di sisi lain, Masduki Baidlowi, yang merupakan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi, mengatakan jika Wakil Presiden menaruh perhatian khusus terhadap pengembangan komoditas rempah nasional yang diketahui telah menarik perhatian dunia sejak dahulu.

“Wakil Presiden meyakini jika dengan memajukan komoditas rempah nasional, dapat membantu banyak pelaku usaha rempah, terutama petani yang menggantungkan hidupnya pada berbagai jenis rempah,” paparnya.

Baca Juga:
Telah Sangat Produktif, Menteri ESDM Yakin Kerja Sama Strategis Indonesia dan Inggris Akan Tetap Terjalin Baik di Masa Mendatang

Masduki menyebutkan dalam pandangan Wakil Presiden, rempah adalah sebuah ikhtiar bangsa untuk mensejahterakan bangsa.

“Hal itu dikarenakan banyak sekali hidup petani dengan rempah dan itu juga dapat dijadikan gerakan nasional,” tandasnya. (Antara)

 

...

Artikel Terkait

wave
Indonesia Miliki Utang Jatuh Tempo Mencapai 800,33 Triliun Rupiah pada 2025, Menkeu Tegaskan Tidak Jadi Masalah Selama Kondisi Stabil

Menkeu menekankan utang jatuh tempo Indonesia yang mencapai 800,33 triliun rupiah di tahun 2025 tidak akan menjadi masalah selama kondisi st

Brazil, Australia dan Inggris Terdepan, Wapres Ungkap Menginginkan Indonesia Menjadi Produsen Halal Terbesar di Dunia

Wakil Presiden mengatakan menginginkan Indonesia menjadi produsen halal paling besar di dunia, bukan hanya menjadi konsumen halal terbesar.

Mulai Berlaku 3 Mei, Bapanas Sebut Relaksasi Harga Acuan Pembelian Gula di Tingkat Produsen Berlanjut hingga Akhir Oktober

Kepala Bapanas menyampaikan relaksasi harga acuan pembelian gula di tingkat produsen berlanjut hingga akhir bulan Oktober.

Untuk Menjaga Inflasi, Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Mengikuti Pertemuan Virtual yang Digelar Kementerian Dalam Negeri Setiap Pekan

Mendagri menginstruksikan kepala daerah untuk mengikuti pertemuan virtual Kementerian Dalam Negeri setiap minggunya.

Atas Langkah Perluasan Pemberian Izin Tambang ke Ormas, PBNU Sampaikan Terima Kasih kepada Presiden Jokowi

PBNU menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas langkah perluasan pemberian izin tambang ke organisasi masyarakat.

Berita Terkini

wave

Purbaya Yudhi Sadewa Pastikan Kebijakan Fiskal Berlanjut Tanpa Perombakan Radikal

Menteri Keuangan baru, Purbaya, janji lanjutkan kebijakan fiskal Sri Mulyani dengan fokus optimalisasi dan stabilitas ekonomi.

Prasetyo Hadi Bantah Reshuffle Kabinet Prabowo Bermotif Singkirkan Menteri Era Jokowi

Prasetyo Hadi tegaskan reshuffle kabinet tak bermuatan politis, Prabowo lantik sejumlah pejabat baru termasuk Menteri Keuangan dan BP2MI.

Penjarahan Senjata dan Penyerangan Polsek di Jakarta Timur, 14 Tersangka Diamankan

Polisi ungkap penjarahan senjata di Polsek Matraman. Empat belas tersangka ditangkap terkait serangan dan perusakan kantor polisi.

Nadiem Makarim Bantah Terlibat Kasus Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Nadiem membantah keterlibatan korupsi Google Cloud, sementara KPK dan Kejaksaan Agung terus lakukan penyelidikan terkait kasus berbeda.

Mantan Wali Kota Cirebon Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Gedung Setda

Nashrudin Azis ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan gedung Setda Cirebon, dengan kerugian negara Rp26 miliar.


See All
; ;