Ekonomi, gemasulawesi – Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan jika realisasi anggaran tahun 2024 per 3 Juni 2024 baru mencapai 35.06 persen atau 99,68 miliar rupiah dari pagu anggaran yang telah disesuaikan oleh Kementerian Keuangan yang sebesar 284,4 miliar rupiah dari sebelumnya 308 miliar rupiah.
Menteri BUMN menyampaikan pihaknya mencoba di tahun 2024 sekarang, akan dapat menjaga konsistensi daripada serapan.
Erick Thohir menambahkan tentu 98 hingga 99 persen lebih dari yang dapat dilakukan.
Dalam keterangannya kemarin, 7 Juni 2024, dia memaparkan realisasi anggaran tahun 2023 mencapai 98,57 persen atau sekitar 238,07 miliar rupiah dari pagu anggaran yang ditetapkan sekitar 241,52 miliar rupiah.
“Di realisasi anggaran tahun 2023, kita dapat menyerap hingga 98,57 persen dari 238 miliar rupiah yang sebelumnya dari pagunya sebanyak 241 miliar rupiah,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia menyatakan pada tahun anggaran 2025, pagu indikatif Kementerian BUMN mengalami penurunan dari tahun yang sebelumnya.
Diketahui jika berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas pada tanggal 5 April 2024, pagu indikatif Kementerian BUMN tahun 2025 ditetapkan 277 miliar rupiah.
Disebutkan jika itu terbagi dalam Program Dukungan Manajemen sekitar 197 miliar rupiah dan Program Pengembangan Pengawasan BUMN sekitar 80 miliar rupiah.
Dikatakan jika pagu indikatif tersebut lebih rendah sekitar 16 persen dari usulan awal Kementerian BUMN yang sekitar 328 miliar rupiah, juga lebih rendah sekitar 10 persen dari pagu anggaran 2024 yang sebanyak 308 miliar rupiah.
Erick mengatakan dalam rangka mendukung tercapainya peningkatan kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat, dibutuhkan tambahan anggaran sekitar 66 miliar rupiah sehingga untuk jumlah total anggaran Kementerian BUMN untuk tahun 2025 menjadi 344 miliar rupiah.
Dia melanjutkan untuk target dividen APBN tahun anggaran 2023 tercapai sebesar 81 triliun rupiah dan target dividen tahun anggaran 2024 dan tahun anggaran 2025 diusulkan meningkat. (*/Mey)