BPBD Sulteng Tangani Dampak Banjir Besar di Parigi Moutong, Ribuan Warga dan Fasilitas Umum Terendam di Empat Desa

Ket. Foto air merendam rumah warga di Parigi Moutong Source: (Foto/ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Parigi Moutong, gemasulawesi - Banjir yang melanda Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, masih menjadi perhatian serius dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Hingga saat ini, BPBD Sulawesi Tengah masih terus berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Parigi Moutong untuk memastikan penanganan terhadap para korban banjir berjalan dengan cepat dan tepat sasaran.

Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, mengungkapkan pada Rabu, 18 Juni 2026 bahwa data sementara mencatat bahwa sebanyak 1.713 jiwa terdampak banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Bolanu Lambunu.

Peristiwa ini bermula pada Selasa, 17 Juni 2026 sekitar pukul 16.20 WITA, saat curah hujan yang tinggi menyebabkan air sungai di sekitar permukiman warga meluap dan merendam rumah-rumah penduduk.

Baca Juga:
Anggota Komisi II DPR dan KPU Sosialisasi Pendidikan Pemilih kepada Masyarakat di Parigi Moutong

Empat desa yang paling terdampak banjir ini adalah Desa Lembah Bomban, Desa Lambunu, Desa Wanamukti Utara, dan Desa Siendeng.

"Sekitar 438 kepala keluarga (KK) dengan 1.713 jiwa terdampak banjir di Kecamatan Bolanu Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong," jelas Akris.

Pernyataan ini menegaskan skala dampak banjir yang cukup besar dan perlunya penanganan segera dari pihak berwenang.

Dari hasil asesmen awal yang dilakukan tim BPBD, diketahui bahwa empat dusun di Desa Lembah Bomban terendam air banjir. Sebanyak 74 KK atau sekitar 397 jiwa di desa ini menjadi korban terdampak langsung.

Baca Juga:
Tim Tabur Kejaksaan Tinggi Sulsel Membekuk Buronan Mantan Kades Siatu Kabupaten Tojo Una-Una atas Kasus Dugaan Korupsi

Tak hanya itu, infrastruktur penting seperti satu bangunan masjid, dua sarana pendidikan, dan satu rumah warga mengalami kerusakan, bahkan ada yang rusak berat akibat terjangan banjir.

Sementara itu, di Desa Wanamukti Utara, banjir merendam wilayah dengan jumlah korban mencapai 34 KK atau 115 jiwa. Salah satu dampak signifikan yang dilaporkan adalah putusnya akses jalan di Dusun 3, yang membuat mobilisasi warga dan bantuan menjadi terganggu.

Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya penanganan cepat guna memulihkan konektivitas antar wilayah terdampak.

Di Desa Siendeng, skala dampaknya lebih luas lagi dengan sekitar 300 KK atau setara 1.200 jiwa terkena imbas banjir. Tak hanya rumah warga yang terendam, sejumlah fasilitas umum seperti bangunan masjid dan sekolah juga turut terendam, yang tentunya mengganggu aktivitas keagamaan dan pendidikan warga sekitar. (Antara)

Bagikan: