Daerah, gemasulawesi – Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease menurunkan personel gabungan Polri dan TNI di beberapa lokasi di Kota Ambon.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya konflik antarwarga yang belakangan terjadi.
Ketegangan diketahui melibatkan masyarakat Desa Kailolo dan Desa Kabauw yang berada di Kecamatan Pulau Haruku.
Wilayah tersebut termasuk dalam Kabupaten Maluku Tengah dan kini menjadi perhatian aparat keamanan.
Baca Juga:
Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan
Wakapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Nur Rahman, pada Rabu di Ambon menyampaikan langkah pengamanan yang dilakukan.
Menurutnya, pihak kepolisian telah mendirikan tiga pos pengamanan untuk meredam potensi konflik.
Salah satu pos utama dipusatkan di kawasan UIN AM Sangadji, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Lokasi itu dianggap rawan karena banyak ditinggali warga dari kedua desa yang tengah berselisih.
Baca Juga:
Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI
Rahman mengatakan, “Sebanyak 40 personel gabungan Polri dan TNI ditempatkan di tiga pos pengamanan. Kehadiran mereka untuk mengantisipasi kerawanan sekaligus memastikan aktivitas warga berjalan aman dan normal.”
Selain mendirikan pos pengamanan, aparat juga menggelar patroli gabungan yang melibatkan Polri, TNI, dan Satpol PP di sejumlah wilayah kota.
Kegiatan patroli ini dilakukan untuk memastikan situasi tetap terkendali setelah adanya ketegangan antarwarga di Pulau Haruku.
Tujuannya adalah memperkuat pengawasan sekaligus mencegah konflik meluas ke daerah lain.
Baca Juga:
MRT Jakarta Hidupkan Kembali Harmoni dan Kota Tua dengan Konsep Transit Oriented Development
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya meredam potensi kerawanan sosial pascademonstrasi yang sempat terjadi di beberapa wilayah pada akhir Agustus 2025.
Ia mengatakan, “Patroli gabungan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus menjaga kondisi kamtibmas tetap kondusif.”
Sementara itu, bentrokan antara warga Desa Kailolo dan Kabauw pecah pada Selasa siang di perbatasan kedua desa, menyebabkan satu orang meninggal dunia serta melukai beberapa warga dari masing-masing pihak.
Untuk itu, polisi juga menjalin koordinasi dengan RT, RW, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kejati Jatim Tahan Dua Tersangka Korupsi Belanja Hibah dan Pengadaan Barang SMK
Rahman menegaskan, “Hal utama yang perlu diperhatikan adalah masyarakat tidak boleh gampang percaya pada informasi atau kabar bohong yang berpotensi memicu provokasi. Kita semua harus bisa menahan diri agar peristiwa di Pulau Haruku tidak meluas ke Ambon maupun ke wilayah lain di Maluku.” (*/Zahra)