Semarang, gemasulawesi – Salah satu warga Kelurahan Kaligawe, Kota Semarang, Tasin, yang terdampak banjir, menarik perhatian warga sekitar.
Hal tersebut dikarenakan Tasin membuat sepeda dengan roda yang terbuat dari pelampung agar dirinya dapat melewati banjir.
Diketahui jika Tasin tampak sibuk mencoba sepeda roda tiga yang dibuatnya dari pelampung tersebut.
Baca Juga:
Diharamkan MUI, Pedagang di Kediri Tolak Kurma yang Dikirim dari Penjajah Israel
Sepeda yang dibuat Tasin memiliki 1 roda depan yang mengambang di atas air dan 2 roda besar di bagian belakang yang juga mengambang dan dilengkapi dengan papan-papan yang melingkarinya, sehingga nantinya ketika sepeda tersebut dikayuh, 2 roda di bagian belakang akan berfungsi sebagai dayungnya.
Tasin kemudian mengayuhnya maju mundur di depan rumahnya yang hingga kini masih tergenang air setinggi 30 hingga 60 sentimeter dan terletak di pinggir jalan Kaligawe Raya.
“Saya awalnya hanya iseng dan mencari hiburan dengan membuat sepeda dari pelampung itu,” akunya.
Dia menambahkan jika selama 3 bulan dia melakukan perakitan dan baru sekarang ini, sepedanya baru mulai seimbang.
“Hanya saja, sepeda saya belum dapat leluasa berbelok, harus mundur terlebih dahulu,” terangnya.
Tasin mengakui awalnya dia membuat sepeda dengan 2 ban di bagian depannya, kemudian di bagian belakang dia memilih untuk menggunakan botol-botol bekas.
“Saya mencobanya di Sungai Tenggang, namun, gagal dan tenggelam,” ungkapnya.
Karena kejadian tersebut, Tasin berinisiatif memutuskan untuk mengubah bagian belakangnya.
Disebutkannya, jika biaya pembuatan mencapai 1 juta rupiah.
Tasin yang bekerja di bidang jasa travel tersebut mengatakan jika sepeda air yang dibuatnya ditujukan untuk wisata.
Namun, dia mengizinkan jika teman-teman ataupun warga ingin mencobanya.
Diketahui jika curah hujan yang tinggi selama 3 hari berturut-turut membuat 42 kelurahan di 6 kecamatan terendam banjir di Semarang.
Dilaporkan jika banjir tersebut membuat 49.000 keluarga dan 158.000 jiwa terdampak banjir.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, menyampaikan jika hujan yang mengguyur Semarang mencapai sekitar 40,5 mili per detik, dari yang biasanya hanya sekitar 150 mili per detiknya dalam 1 hari. (*/Mey)