DPRD Soroti Penyaluran Program Rumah Disperkim Parigi Moutong

<p>Rapat hearing DPRD dengan Disperkim dan BPBD Parigi Moutong. GemasulawesiFoto/MuhammadRafii.</p>
Rapat hearing DPRD dengan Disperkim dan BPBD Parigi Moutong. GemasulawesiFoto/MuhammadRafii.

Parigi moutong, gemasulawesi.com– DPRD menyoroti penyaluran program rumah Dinas perumahan dan pemukiman atau Disperkim Parigi Moutong (Parimo).

Pasalnya, ada keluhan warga penerima bantuan terkait banyaknya bahan bangunan untuk program rumah yang tidak terpakai atau tidak sesuai kebutuhan warga.

“Bagaimanakah proses penyaluran produk konstruksi atau material bangunan dari program itu, apakah modelnya hampir sama dengan penyaluran di BPBD,” tanya Anggota legislatif (Anleg) DPRD, H Wardi dalam rapat hearing dengan Disperkim beberapa waktu lalu.

Ditemukan fakta kata dia, bahan material berupa pipa yang tidak terpakai. Warga penerima bantuan menganggap hal itu adalah mubazir. Sehingga, timbul kecurigaan adanya perencanaan yang asal jadi.

Selain itu, warga penerima bantuan juga menyebutkan, mereka diharuskan mengambil material konstruksi pada salah satu toko bangunan yang ditunjuk langsung Disperkim Parigi Moutong.

Idealnya, kalau penerima bantuannya dari Kelurahan Bantaya, Loji dan Maesa maka penyuplai atau toko bangunannya berada dekat dengan domisili warga. Tujuannya, agar tidak ada biaya tambahan transportasi.

Baca juga: Data BPJS dan Dinsos Berbeda Soal Jamkesda Parigi Moutong

“Saya membutuhkan transparansi disini. Karena, itu sudah terjadi di lapangan saat ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Disperkim Parigi Moutong Idran mengatakan, penyaluran program rumah tidak menggunakan Kelompok masyarakat (Pokmas). Jadi, dananya itu langsung ke penerima bantuan.

Penyaluran bantuannya sesuai dengan rekomendasi atau berdasarkan kemajuan pekerjaannya. Kalau sudah sesuai lalu ditransfer ke penerima bantuan. Penyalurannya tidak sekaligus.

Ia melanjutkan, termasuk dengan penyaluran upah tukang. Disesuaikan dengan kemajuan pekerjaan. Kalau total upahnya lima juta Rupiah, yang disalurkan diawal hanya beberapa persen saja.

Untuk kebutuhan materialnya kata dia, sinkron dengan model rumah yang direncanakan. Materialnya dapat diambil di toko bangunan sesuai dengan rekomendasi penerima bantuan.

“Tidak benar kalau kami menunjuk penyuplai material atau toko bangunan dari Desa Tolai. Warga penerima bantuanlah yang menunjuknya,” tutupnya.

Baca juga: Gantikan BPJS, DPRD Usulkan Kartu Parigi Moutong Sehat

Baca juga: Desakan Transparansi Data Jamkesda Parigi Moutong

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Gantikan BPJS, DPRD Usulkan Kartu Parigi Moutong Sehat

DPRD Parigi Moutong mengusulkan mengganti jaminan layanan kesehatan BPJS Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

Data BPJS dan Dinsos Berbeda Soal Jamkesda Parigi Moutong

Terungkap fakta dalam rapat hearing antara DPRD Parigi Moutong, terdapat perbedaan data terkait Jamkesda Berita, Poso Palu dan Kabupaten Banggai

Pesantren Lampoko Sulawesi Barat Terbakar

Pesantren Lampoko Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat terbakar. Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

BMKG Perkirakan Hujan Lebat Landa Sulawesi Tengah Selama Sepekan

BMKG memperkirakan hujan intensitas lebat disertai kilat melanda Sulawesi Tengah, pada 17-23 Januari 2020 Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Banggai

Polisi Tangkap Dua Pengguna Narkoba di Parigi Moutong

Polres Parigi Moutong menangkap dua pengguna narkoba. Satu tersangka berasal dari Desa Olaya dan Desa Tolai Timur. Berita, Poso Palu dan Banggai

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;