Kapolres Parigi Moutong Buka Bhayangkara Cup II

<p>Ket Foto: Kapolres Parigi Moutong, AKBP Yudy Arto Wiyono S.I.K, Menendang Bola Tanda Dibukanya Secara Resmi Turnamen Bhayangkara Cup II. (Foto/Istimewa)</p>
Ket Foto: Kapolres Parigi Moutong, AKBP Yudy Arto Wiyono S.I.K, Menendang Bola Tanda Dibukanya Secara Resmi Turnamen Bhayangkara Cup II. (Foto/Istimewa)

Berita Parigi Moutong, gemasulawesi.com- Para pemain diminta menjunjung tinggi rasa sportifitas dalam turnamen sepak bola old star Bhayangkara Cup II di lapangan sepak bola, Desa Baliara,, Kecamatan Parigi Barat, Rabu 2 Februari, 2022.

Hal itu diungkapkan, Kapolres Parigi Moutong (Parimo), AKBP Yudy Arto Wiyono S.I.K usai menendang bola sebagai tanda dibukanya secara resmi turnamen sepak bola old star Bhayangkara Cup II.

“Terima kasih kepada seluruh panitia dan unsur pemerintah desa baliara yang telah membantu menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik,” ucap Yudy.

Baca: Kapolres Parigi Moutong Resmi Diduduki Pejabat Baru

Ia mengajak, seluruh masyarakat khususnya bagi penonton untuk turut serta menjaga keamanan dan ketertiban dari mulai hingga diakhir kegiatan.

Yudi juga berpesan, pada tim kesebelasan sepak bola, pelatih, panitia, official dan lainnya untuk turut mensukseskan turnamen Bhayangkara Cup II.

Baca: BSKJI Kemenperin Berikan Dukungan Layanan Jasa Bagi Industri

“Tentu sportifitas adalah kunci suksesnya turnamen ini. Kalah menang biasa, intinya dalam kegiatan ini silaturrahmi bisa terjalin dengan baik,” tuturnya.

Ia berharap, wasit untuk berlaku adil dan tidak memihak pada salah satu tim, sehingga tidak memicu rasa ketidak adilan dari tim tertentu.

Baca: 803 Peserta Ikuti Bhayangkara Festival Mural 2021

Ia mengatakan, kadang gesekan dalam sepak bola diawali akibat merasa diperlakukan pilih kasih atau tidak adil.

“Dijaga ya pak wasit, jangan berat sebelah ya, sebagai pemimpin pertandingan tentu harus adil dan tidak memihak,” ucapnya.

Ia juga menghimbau, agar masyarakat yang menonton pelaksanaan turnamen sepak bola tetap menjaga protokol kesehatan. Karena pandemik covid-19 belum usai.

“Pemerintah sudah meningatkan kita sedang memasuki gelombang ketiga. Jadi protokol kesehatan tetap dijaga,” pungkasnya. (wd/fan)

Baca: Jelang HUT Lintas Ke 66, Polda Sulteng Gelar Donor Darah

...

Artikel Terkait

wave

Solar Langka, Harga Bahan Pokok di Parigi Moutong Bakal Naik

Langkanya solar berpotensi berimbas pada kenaikan harga bahan pokok yang akan di jual pedagang di Pasar Parigi moutong.

Ikatan Alumni Alkhairaat Parigi Moutong Persiapkan Pelantikan

Ikatan Alumni Alkhairaat (IKAAL) Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi tengah menggelar rapat membahas persiapan pelantikan pengurus baru.

Sawah Gagal Panen Akibat Banjir, Petani Minta Normalisasi Sungai

Puluhan hektar sawah di Dusun Gigit Sari Desa Balinggi, Parigi Moutong dipastikan gagal panen paska terendam lumpur akibat banjir.

Bidan Desa Bersama Suami Dilaporkan Dugaan Percobaan Pencabulan

Warga Lambunu Berinisial IR (22) laporkan Bidan Desa berinisial SH beserta suaminya berinisial ZR terkait dugaan percobaan pencabulan.

KPU Provinsi Sulawesi Tengah Sosialisasikan PKPU Nomor 6 Tahun 2021

KPU Provinsi Sulawesi Tengah sosialisasikan PKPU Nomor 6 Tahun 2021 secara daring Jum’at, 28 Januari 2022.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;