Sosialisasi Aplikasi SiBIMO Sasar 12 Kecamatan

<p>BPBD Parigi moutong Sosialisasikan SiBIMO/opi </p>
BPBD Parigi moutong Sosialisasikan SiBIMO/opi

Parigi moutong, gemasulawesi – Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Bencana Kabupaten Parigi moutong (SiBIMO) menyasar 12 Kecamatan dari 23 Kecamatan yang tersebar di Parimo.

Aplikasi SiBIMO sendiri dimaksudkan untuk mempercepat penanganan kebencanaan di wilayah setempat.

“Aplikasi ini dapat diakses masyarakat, dengan tujuan sebagai sarana melaporkan satu kejadian atau peristiwa di suatu wilayah, guna mempercepat langkah upaya penanggulangan dampak ditimbulkan bencana,” kata Sekretaris BPBD Parigi Moutong Moh. Rifai saat memapaparkan aplikasi SiBIMO dan Perbub status keadaan darurat bencana di Parigi, Kamis 18 November 2021.

Baca juga: BPBD Parigi Moutong Buat Aplikasi Sibimo

Dia menjelaskan, aplikasi yang dibuat BPBD sebagai upaya percepatan suatu daerah yang terdampak, sekaligus untuk memantau wilayah-wilayah yang berpotensi bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami dan bencana lainnya.

Aplikasi itu juga kata dia, dapat di unduh  melalui google play store, dan dalam sistem tersebut memuat sejumlah pilihan, serta panduan pelaporan yang tertera di dalam dasbor untuk mempermudah masyarakat mengakses.

Baca juga: BPBD Luncurkan SIBIMO Parigi Moutong

“Sistem ini sebagai informasi awal dan tentunya sangat menentukan, karena BPBD di tuntut cepat bereaksi melakukan penanggulangan,” ujarnya.

Selain masyarakat, katanya, aplikasi tersebut juga dikolaborasikan dengan sejumlah lembaga dan badan yang fokus di bidang kebencanaan, diantaranya Basarnas, Tagana, TNI/Polri dan sejumlah instansi teknis dilingkungan pemerintah setempat.

Baca juga: Parigi Moutong Petakan Potensi Daerah Melalui Sistem Informasi

Dalam sosialisasi aplikasi SiBIMO disebutkan, tidak hanya memuat laporan-laporan tentang peristiwa kebencanaan, namun informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga ikut dimasukkan untuk selanjutnya disampaikan ke publik.

Baca Juga: Satgas Pengamanan Perbatasan TNI Temukan Ladang Ganja di Papua

“Dalam aplikasi ini juga memuat jumlah bencana yang terjadi di daerah, kerusakan infrastruktur, korban, jumlah bantuan, termasuk informasi soal ketersediaan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, tidak terkecuali informasi tentang perkembangan Covid-19 beserta data-data akumulatif warga yang terkonfirmasi positif,” paparnya.

Dia menilai, aplikasi ini cukup komplit, oleh karena itu di era digitalisasi diperlukan sebuah inovasi dalam rangka mendeteksi, memitigasi dan pemetaan sebagai rangkaian penanggulangan kedaruratan dan pemulihan setelah peristiwa bencana. (***)

Baca juga: Aplikasi Baru Hambat Pencairan Dana Bos 2021 Parigi Moutong

...

Tags

Artikel Terkait

wave

Pengda IJTI Sulteng Kecam Aksi Intimidasi Jurnalis Tv di Banggai

Pengda IJTI Sulteng mengecam keras aksi intimidasi terhadap jurnalis Tv one yang sedang menjalankan tugas di lapangan.

Lagi, Kepolisian Intimidasi Kerja Jurnalis di Sulteng

Intimidasi pihak kepolisian terhadap kerja-kerja jurnalis kembali terjadi di Sulteng tepatnya Kabupaten Banggai.

Rakor Pengawasan Orang Asing, Kemenkumham Sulteng Bahas Beberapa Isu Aktual

Kemenkum-HAM Wilayah Sulteng, laksanakan Rapat koordinasi (Rakor) terkait pengawasan terhadap orang asing yang masuk ataupun keluar.

Pemilik Skor Tertinggi SKD CPNS Sulbar Didiskualifikasi

59 peserta SKD CPNS Sulbar Termasuk pemilik skor tertinggi didiskualifikasi karena disinyalir telah melakukan kecurangan dalam ujian.

Warga Lansia dan Disabilitas Terima Kucuran dana Bansos

Rp400 juta lebih dana Bansos telah dikucurkan ke Parigi Moutong, Sulawesi Tengah yang menyasar warga Lansia hingga distabilitas.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;