Daerah, gemasulawesi - PT Pelindo Regional 2 Cabang Bengkulu memastikan bahwa kondisi Pelabuhan Pulau Baai tetap aman kendati terjadi senggolan antara dua kapal.
Insiden tersebut terjadi antara kapal tanker MT Kencana Express dan kapal keruk CSD Costa Fortuna 3.
“Kami langsung melaksanakan evaluasi, pemeriksaan keselamatan, dan pengamanan area bersama KSOP serta tim keselamatan pelayaran. Tidak terjadi tumpahan muatan dan aktivitas pelabuhan tetap lancar. “Kapal MT Kencana segera kembali menjalankan aktivitas operasionalnya,” kata General Manager Pelindo Regional 2 Cabang Bengkulu.
Menurut laporan resmi dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu, insiden itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Kapal MT Kencana Express bersenggolan dengan CSD Costa Fortuna 3 saat bermanuver, tetapi tidak ada korban jiwa.
Joko menyampaikan bahwa koordinasi antar instansi segera dilakukan begitu laporan diterima pada Sabtu dini hari.
Aktivitas kapal di Pelabuhan Pulau Baai tetap berlangsung normal.
Pasca-insiden, proses bongkar muat dan pelayaran tetap berjalan lancar, termasuk layanan untuk kapal lain yang sudah dijadwalkan.
Baca Juga:
Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara
Pelindo Regional 2 Bengkulu menambahkan bahwa proses normalisasi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai berjalan dengan baik.
Kapal keruk CSD Costa Fortuna 3 yang terlibat insiden hanya mengalami kerusakan kecil dan tetap dapat beroperasi.
“Normalisasi alur pelayaran berjalan sesuai rencana. Kapal keruk tetap beroperasi, dan area pengerukan diperluas dengan penambahan pipa sedot pasir untuk mempercepat pembersihan sedimentasi,” kata GM Pelindo Bengkulu.
Saat ini kapal menggunakan alur darurat, namun alur utama kini sudah bisa dilalui kembali.
Baca Juga:
Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang
Kemajuan ini menjadi langkah penting dalam menjaga kelancaran arus logistik dan energi di Bengkulu.
Pelindo bersama KSOP dan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen agar aktivitas pelabuhan tetap aman, efisien, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
“Normalisasi alur menjadi fokus utama kami agar arus masuk dan keluar kapal berjalan lebih lancar dan aman. “Kami yakin alur utama akan segera bisa dilalui kapal dengan normal berkat dukungan semua pihak,” kata S. Joko.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas III Bengkulu, Petrus Christanto Martubongs, menyampaikan bahwa investigasi awal menunjukkan cuaca buruk sebagai penyebab utama insiden.
Baca Juga:
Ekonom EVIDENT Bantah MBG Sebabkan Kenaikan Harga Ayam, Soroti Biaya Pakan dan Struktur Peternakan
“Pada saat kejadian, perairan berkabut tipis, gelombang cukup tinggi, dan angin bertiup kencang. Kondisi ini membatasi jarak pandang sehingga manuver kapal menjadi lebih sulit,” jelas Chris.
Ia menambahkan bahwa tim gabungan telah diturunkan untuk memeriksa kedua kapal secara menyeluruh dan memastikan seluruh prosedur keselamatan pelayaran dijalankan dengan ketat.
“Proses inspeksi maritim sudah dievaluasi bersama seluruh pihak terkait untuk memastikan semua aspek keselamatan terpenuhi. Kami juga terus mengingatkan pengguna jasa agar tetap berkoordinasi karena alur masih dalam tahap normalisasi,” kata Chris. (ANTARA)